Berita Kutaraja

Diskusi di Unmuha, Mahasiswa Aceh Diajak Jadi Agen Perubahan lewat EFT

Para narasumber membedah peran Ecological Fiscal Transfer (EFT) sebagai mekanisme pendanaan lingkungan yang efektif.

Penulis: Saifullah | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
DISKUSI EFT - GeRAK Aceh berkolaborasi dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan didukung oleh The Asia Foundation menyelenggarakan talkshow bertajuk "EFT Goes to Campus" di Kampus Unmuha Banda Aceh, Kamis (24/7/2025). 

Laporan Saifullah | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dalam rangka mendorong peran aktif generasi muda dalam isu lingkungan, GeRAK Aceh berkolaborasi dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan didukung oleh The Asia Foundation menyelenggarakan talkshow bertajuk "EFT Goes to Campus", Kamis (24/7/2025).

Bertempat di Kampus Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) Banda Aceh, kegiatan ini menyulut semangat lebih dari 100 peserta yang terdiri dari mahasiswa, komunitas muda, hingga sekolah tematik.

Mengangkat tema "Keterlibatan Orang Muda dalam Memperkuat Pendanaan Lingkungan Hidup di Aceh", acara dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi UNMUHA, Dr Marlizar, SE, MM.

Dalam sambutannya, Dr Marlizar menekankan pentingnya kesadaran akademisi terhadap tantangan ekologis.

Ia mengajak civitas kampus untuk melihat masalah lingkungan sebagai peluang ekonomi, termasuk melalui inovasi ekonomi sirkular berbasis pengelolaan sampah.

Diskusi ini menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif seperti, Fauzan Nur, SHut, MSi dari Bappeda Aceh.

Baca juga: Ketua HMM FE Unmuha Tolak Refund Tiket Konser Hindia di Banda Aceh, Begini Respons Polresta

Kemudian, Dr Ir TM Zulfikar, MT, seorang akademisi & praktisi lingkungan.

Lalu, Fernan yang merupakan utusan GeRAK Aceh.

Narasumber terakhir adalah Ramadhan Fitriani, dari Sekolah Anti Korupsi Aceh (SAKA).

Para narasumber membedah peran Ecological Fiscal Transfer (EFT) sebagai mekanisme pendanaan lingkungan yang efektif.

Fernan menyoroti sejarah dan adopsi EFT di berbagai daerah, termasuk Aceh sebagai provinsi ketiga yang mengimplementasikannya melalui Pergub Nomor 56 Tahun 2022.

Fauzan menyampaikan bahwa insentif fiskal melalui TAPE (Transfer Anggaran Provinsi Berbasis Ekologi) Aceh telah dialokasikan Rp 5 miliar untuk periode 2024–2025.

Baca juga: Mahasiswa Psikologi Unmuha Gaungkan Pentingnya Kesehatan Mental di Car Free Day Banda Aceh

Tahun ini, 19 kabupaten/kota menerima insentif berdasarkan indikator kinerja lingkungan. Ramadhan menambahkan, hasil asesmen menunjukkan pemanfaatan insentif mencapai 40 persen untuk pengelolaan sampah dan 20 % lebih untuk mitigasi karhutla.

“Insentif ini turut mendorong peningkatan status desa Proklim,” beber dia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved