Kupi Beungoh
Engklek: Bukan Sekadar Lompat Kotak, Tapi Fondasi Emas Tumbuh Kembang Anak
Itulah engklek, permainan tradisional yang telah diwariskan turun-temurun di berbagai daerah Indonesia.
Bahkan, lewat kotak-kotak bernomor, mereka mengenal konsep angka dan ruang secara alami, belajar matematika tanpa buku dan tekanan.
Tak kalah penting, engklek memperkenalkan anak pada aturan dan kedisiplinan. Mereka paham bahwa melanggar garis berarti giliran selesai.
Dari sini, tumbuh kesadaran bahwa setiap tindakan punya konsekuensi. Nilai-nilai ini menjadi fondasi penting bagi pendidikan formal dan kehidupan sosial mereka kelak.
3. Sekolah Sosial Mini di Lapangan Bermain
Engklek adalah tempat belajar sosial terbaik. Anak berinteraksi, berdiskusi, bernegosiasi, dan saling membantu.
Dalam satu permainan, mereka mengalami kompetisi sekaligus kolaborasi.
Ketika menang, mereka belajar rendah hati. Ketika kalah, mereka belajar menerima dan bangkit. Nilai-nilai seperti sportivitas, empati, dan kejujuran lahir secara alami.
4. Lebih dari Hiburan: Engklek Edukatif "EKSIS"
Inovasi bernama EKSIS (Engklek Edukasi Sehat & Islami) adalah bentuk kemajuan dari permainan ini.
Kini, engklek bisa menjadi media pembelajaran tematik yang terstruktur.
Dengan menambahkan zona edukatif bertema “Aku Anak Sehat” dan “Aku Anak Sholeh”, anak-anak tidak hanya bergerak, tapi juga berpikir dan memahami nilai-nilai penting tentang kesehatan remaja, ibadah, dan akhlak.
Ada juga unsur kartu tantangan dan hukuman edukatif seperti menyanyikan lagu nasional atau melafalkan doa.
Anak belajar bahwa kesalahan bukanlah aib, melainkan peluang untuk belajar dan tumbuh.
Resiliensi, manajemen diri, dan nilai-nilai spiritual ditanamkan melalui permainan yang menyenangkan.
5. Tantangan Era Digital: Ketika Anak Tumbuh di Balik Layar
Namun realitas masa kini tak bisa diabaikan.
Anak-anak kini tumbuh dalam ekosistem digital yang serba cepat dan instan.
Menurut data Susenas 2022, hampir 40 persen anak usia 5–12 tahun di Indonesia sudah mengakses gawai setiap hari, dengan durasi rata-rata lebih dari dua jam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.