Kesehatan

Tips Sehat Makan Bubur Ayam ala dr Zaidul Akbar, Ini Alasan Pagi Hari Jangan Makan Berat

dr Zaidul Akbar mengungkap bahwa dirinya sesekali masih ‘nakal’ menikmati bubur ayam. Namun, caranya benar-benar tak biasa.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Firdha Ustin
Kolase YouTube dr Zaidul Akbar Official & Meta AI
dr Zaidul Akbar mengungkap cara sehat makan bubur ayam, Sabtu (26/7/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Bubur ayam sering jadi pilihan sarapan favorit banyak orang.

Tapi siapa sangka, dr Zaidul Akbar justru punya cara unik dan sehat dalam menyantap bubur ayam.

Bukan buburnya yang dinikmati, melainkan isi pelengkapnya yang kaya manfaat!

Dalam sebuah ceramah yang dibagikan di kanal YouTube resminya dr Zaidul Akbar Official, ia mengungkap bahwa dirinya sesekali masih ‘nakal’ menikmati bubur ayam. Namun, caranya benar-benar tak biasa.

"Kalau ditanya, 'Dok makanannya selalu sehat' Gak juga, ada 20 persen saya kadang nakal makanannya. Beli bubur ayam," ujarnya dikutip Serambinews.com, Sabtu (26/7/2025).

Tapi, bukannya memakan bubur seperti biasa, ia menyusun sendiri versi sehatnya.

Baca juga: Enzim Hilang, Imun Drop: Inilah Alasan Anak Mudah Sakit Zaman Sekarang, Diungkap dr Zaidul Akbar

Sebelum membeli bubur ayam, ia lebih dulu membeli telur ayam kampung sebanyak tiga hingga lima butir.

Telur tersebut diberi lada tanpa garam putih karena ia menghindari garam jenis refinasi.

Setelah itu, ia meminta penjual bubur ayam untuk tidak menyertakan nasi, ayam, cakwe, bahkan buburnya.

“Gak usah pakai nasi, gak usah pakai buburnya, gak usah pakai ayamnya, gak usah pakai cakwenya,” ujarnya sambil tertawa.

Lalu, apa yang tersisa? Daun bawang, daun seledri, sedikit kacang, kuah kaldu, dan sambal. Kombinasi ini kemudian disantap bersama telur ayam kampung yang telah disiapkan sebelumnya.

dr Zaidul Akbar juga mengingatkan bahwa pagi hari bukan waktu yang ideal untuk mengonsumsi makanan berat, apalagi karbohidrat tinggi seperti beras yang dijadikan menjadi bubur ayam.

Baca juga: Rahasia Sehat ala Dr Zaidul Akbar: Jahe Bisa Angkat Lendir dan Tingkatkan Imunitas!

Menurutnya, di pagi hari tubuh masih berada dalam fase “pembersihan”, sehingga lebih baik mengonsumsi protein ringan dan serat.

“Pagi-pagi itu ya, jangan banyak karbohidrat masuk. Kalau tetap pengen makan, ya makan protein,” jelasnya.

Bagi dr Zaidul Akbar, pola makan seperti ini bukan soal ribet, tapi justru sudah menjadi kenyamanan.

Ia menegaskan bahwa menjaga kesehatan bisa dimulai dari hal kecil seperti menata menu sarapan, sembari menyelaraskan dengan kondisi hati dan pikiran.

“Kalau kita sudah mulai melenturkan hati, menata hati, makanan kita pasti akan benar. Percayalah,” pungkasnya.

dr Zaidul Akbar Bongkar Cara Sederhana Cegah Gula Naik Setelah Makan, Terutama Makan Roti dan Nasi

Lonjakan gula darah sering kali terjadi tanpa disadari, apalagi jika pola makan sehari-hari didominasi oleh roti, nasi, atau makanan manis.

Menurut dr Zaidul Akbar, kebiasaan ini bisa membuat pankreas bekerja terlalu keras hingga akhirnya “soak” atau kelelahan.

Dalam sebuah penjelasan di kanal YouTube resminya, dr Zaidul Akbar menyampaikan bahwa banyak orang tanpa sadar mengonsumsi karbohidrat sederhana secara berlebihan.

Ia mencontohkan, saat ini ada banyak orang yang sering mengonsumsi roti. Padahal, roti mengandung tepung terigu dan mentega yang menjadi penyumbang naiknya gula darah,

“Tiap hari orang makan roti aja, pagi roti, siang roti, malam roti. Roti itu ada terigunya, ada menteganya. Menteganya pun bukan mentega yang sehat, biasanya pakai margarin atau butter,” kata dr Zaidul Akbar dikutip Serambinews.com, Senin (21/7/2025)

Kondisi ini menyebabkan tubuh kewalahan menghadapi jumlah gula yang masuk.

Akibatnya, kadar gula darah melonjak dan pankreas harus bekerja ekstra keras.

Namun, dr Zaidul Akbar memberikan dua solusi sederhana untuk mencegah lonjakan tersebut:

1. Minum Cuka Sebelum Makan

Jika hendak mengonsumsi makanan tinggi gula atau tepung, dr Zaidul Akbar menyarankan untuk minum larutan cuka terlebih dahulu.

“Minum cuka apel, cuka madu, atau cuka nanas. Masukkan satu sendok ke dalam air secukupnya, minum sebelum makan,” jelasnya.

Kebiasaan ini membantu tubuh agar tidak terbebani lonjakan gula yang mendadak.

2. Makan Sayur Terlebih Dahulu

Tips kedua adalah mengubah urutan makan.

“Kalau tetap pengin makan nasi, makan sayurnya dulu,” katanya.

Dengan mengonsumsi sayur lebih dulu, tubuh lebih siap menghadapi karbohidrat dan membantu menstabilkan kadar gula darah.

Ia menambahkan bahwa dirinya sendiri jarang makan nasi, dan lebih memilih sumber karbohidrat alami seperti ubi.

“Saya kadang beli ubi, beli apa, beli apa gitu,” ucapnya sambil menekankan pentingnya memilih makanan yang lebih natural.

Menurut dr Zaidul Akbar, membiasakan dua hal ini, minum cuka dan makan sayur sebelum konsumsi karbo dapat menjaga pankreas tetap sehat dan menghindari risiko diabetes akibat lonjakan gula darah yang terus-menerus.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved