Pojok Humam Hamid

Mampukah Mualem Melanjutkan Momentum Penurunan Kemiskinan Aceh?

Angka kemiskinan Aceh turun tajam, dari 14,23% menjadi 12,33% hanya dalam satu tahun. 

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM
Prof. Dr. Ahmad Human Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Analisis spasial BPS menunjukkan ketimpangan yang masih mencolok antar wilayah. 

Kota Banda Aceh memiliki angka kemiskinan terendah di provinsi ini, sebesar 6,02 % . 

Sementara kabupaten-kabupaten seperti Aceh Singkil, Aceh Selatan, dan Gayo Lues, Aceh Barat, Simeulu, Pidie, Aceh Utara, dan Kota Subuusalam masih berkutat di atas 16 persen, di level hampir tiga kali lipat Banda Aceh. 

Fenomena ini mencerminkan realitas yang lebih dalam. 

Aceh adalah provinsi dengan satu ibu kota administratif, tapi banyak ‘ibu kota sosial’ yang tertinggal dalam peta kemajuan.

Di tingkat nasional, posisi Aceh membaik, tapi belum keluar dari zona merah. 

Tingkat kemiskinan nasional pada Maret 2025 adalah 8,47 % . 

Bandingkan dengan Aceh yang berada di 12,33 % , maka jelas bahwa provinsi ini masih jauh tertinggal. 

Bahkan secara regional, Aceh tetap menjadi provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Pulau Sumatera, melampaui Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Jambi. 

Secara nasional, Aceh masuk dalam 10 besar provinsi termiskin, meski bukan yang paling ekstrem seperti Papua Pegunungan atau Maluku.

Namun perbandingan relatif juga memperlihatkan sisi terang. 

Provinsi tetangga seperti Sumatera Utara hanya mencatat penurunan kemiskinan sebesar 0,37 poin, dan Nusa Tenggara Barat--yang sering disebut sebagai laboratorium bansos nasional--hanya berhasil menurunkan sebesar 0,55 poin. 

Dengan penurunan 1,90 poin, Aceh menjadi salah satu provinsi dengan kinerja terbaik dalam pengurangan kemiskinan. 

Artinya, walaupun peringkat nasional Aceh belum membaik, lajunya membaik dengan lebih cepat dibanding daerah lain.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Warga Miskin Terbanyak, di Pedesaan Menurun, di Perkotaan Naik

Waspadai fenomena tak terlihat

Kesuskesan itu janganlah disikapi dengan euphoria. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved