Gempa Rusia

Gunung Berapi di Kamchatka Meletus Usai 600 Tahun Tidur,Dampak Gempa Rusia?

 "Ini adalah letusan pertama Gunung Krasheninnikov yang tercatat secara historis dalam 600 tahun," ujar Olga Girina.

Editor: Nurul Hayati
(Pexels/Diego Girón)
Ilustrasi erupsi gunung api. Gunung berapi Klyuchevskoy di Rusia meletus menyusul benncana gempa di Kamchatka. 

"Tidak ada wilayah berpenduduk di sepanjang jalurnya, dan tidak ada hujan abu yang tercatat di area permukiman."

Letusan ini disertai gempa bermagnitudo 7,0, yang sempat memicu peringatan tsunami di tiga wilayah Kamchatka.

Namun, Kementerian Layanan Darurat Rusia kemudian mencabut peringatan tersebut.

 "Ini adalah letusan pertama Gunung Krasheninnikov yang tercatat secara historis dalam 600 tahun," ujar Olga Girina, kepala Tim Tanggap Erupsi Gunung Berapi Kamchatka, kepada kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti.

Meski begitu, menurut Program Vulkanisme Global Smithsonian Institution yang berbasis di AS, letusan terakhir Krasheninnikov terjadi pada tahun 1550, atau sekitar 475 tahun lalu.

Belum jelas alasan perbedaan catatan tersebut.

Tim Tanggap Erupsi Gunung Berapi Kamchatka menyampaikan bahwa aktivitas erupsi masih dapat berlanjut, meskipun intensitasnya mulai menurun.

Baca juga: Air Laut di Hawaii Mendadak Surut Dampak Gempa Rusia, Sirine Peringatan Tsunami Meraung-raung

Apakah Erupsi Terkait dengan Gempa Besar Pekan Lalu? Ini Kata Pakar

Mengutip NPR, Gunung Krasheninnikov terletak sekitar 230 km di utara episentrum gempa besar yang mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka pada 30 Juli 2025.

Gempa berkekuatan 8,8 itu termasuk dalam daftar sepuluh gempa terbesar yang pernah tercatat, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Gempa tersebut memicu peringatan tsunami di berbagai wilayah Pasifik, termasuk Indonesia, Jepang, Hawaii, dan pesisir California.

 Meskipun tergolong sangat kuat, dampak kerusakan yang ditimbulkan relatif kecil.

Para peneliti kini tengah mempelajari alasan di balik gempa tersebut hanya memicu tsunami kecil, berbeda dengan peristiwa seperti Gempa Tohoku bermagnitudo 9,1 yang melanda Jepang pada 2011 dan menewaskan ribuan orang.

Menurut Harold Tobin, profesor seismologi dan bahaya geologi dari Universitas Washington sekaligus direktur Jaringan Seismik Pasifik Barat Laut, aktivitas vulkanik terbaru di Kamchatka kemungkinan memiliki keterkaitan dengan gempa tersebut.

"Ini jelas merupakan kebetulan yang menarik. Atau mungkin bukan kebetulan sama sekali," ujar Tobin kepada NPR.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved