Berita Aceh Tamiang

Miris! Hutan Mangrove di Alur Cina Atam Hancur, ‘Disulap’ Jadi Kebun Sawit

Dari pemetaan itu diketahui bahwa kerusakan hutan yang telah dialihfungsikan ke tanaman kelapa sawit sudah mencapai 900 hektare.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Saifullah
Dok LembAHtari
PERAMBAHAN HUTAN MANGROVE - Kondisi hutan mangrove di Alur Cina, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang sudah beralih menjadi perkebunan kelapa sawit. LembAHtari menyebut kejahatan lingkungan ini merupakan yang terbesar dan paling brutal di Aceh. 

Investigasi ini dilakukan LembAHtari dengan menyusuri kawasan hutan di pesisir pada Minggu (3/8/3035) lalu. 

Hamparan hutan mangrove di Aceh Tamiang mengalami penurunan signifikan akibat perambahan dan alih fungsi lahan untuk kegiatan industri perkebunan kelapa sawit dan pertambangan liar.

Baca juga: Dikepung Hutan Mangrove, Danau Anak Laut Jadi Sumber Penghidupan Warga Aceh Singkil

Dampaknya, sebesar 85 persen hutan mangrove di Aceh Tamiang dilaporkan rusak.

Dalam investigasi itu, dia menyampaikan, bahwa alih fungsi hutan mangrove menjadi perkebunan kelapa sawit tidak hanya terjadi di Alur Cina.

Tapi juga ditemukan di Kualagenting, kurang lebih seluas 600 hektare. 

Diperkirakan alih fungsi ini sudah berlangsung sejak tahun 2000.

“Tindakan ini sudah membabi buta dan brutal, tanpa memikirkan ekosistem mangrove terbesar Provinsi Aceh dengan keanekaragaman 22 jenis pohon,” tandas dia. 

Baca juga: Ratusan Hektare Hutan Mangrove di Aceh Tamiang Dirambah dan Beralih Fungsi jadi Perkebunan Sawit

“Hutan mangrove terlengkap di Indonesia harus tetap dipertahankan,” tegas Sayed Zainal.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved