Berita Pidie

Perajin Kopiah Riman di Pidie Bertahan Dibawah Gempuran Produk Lain, Ini Nama Gampong Masih Menekuni

"Pemasaran Kopiah Riman jika tidak dibantu pemerintah, maka hasil produk kerajinan sulit dijual. Kopiah Riman yang kami buat itu akan menumpuk...

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR
Kopiah Riman dibuat wanita di Gampong Dayah Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie. Sejumlah kaum ibu masih mempertahankan produk lokal tersebut. 

Saat ini, Kupiah Riman masih digandrungi warga Pidie, terutama pejabat Pidie.

Kopiah Riman memberikan kesan mewah bagi yang memakai kopiah tersebut.

Pengrajin mendesain model kopiah tersebut cocok penggunaannya di segala kegiatan, termasuk untuk kegiatan beribadah. 

Cut Safrina, pengrajin Kopiah Riman Gampong Dayah Adan, Kecamatan Mutiara Timur, kepada Serambinews.com, beberapa hari lalu, mengatakan, Pemkab Pidie, untuk memperhatikan pengrajin Kopiah Riman di Gampong Dayah Adan.

Sebab, tanpa kepedulian Pemkab Pidie, maka pengrajin tidak mampu memasarkan Kopiah Riman. 

Sebab, selama ini pemasaran Kopiah Riman hanya berkutak di tingkat lokal saja. 

Pengrajin tidak mempunyai akses mempromosikan hingga bisa menembus pasar internasional.

Menurutnya, pemasaran Kopiah Riman dilakukan pengrajin di tingkat lokal dengan menitipkan Kopiah Riman di toko souvenir dan dibeli warga pada hari Lebaran. 

Selain itu, Pemkab harus memberikan pelatihan kepada pengrajin, agar pembuatan Kopiah Riman terus berinovasi dengan model kekinian.

"Pemasaran Kopiah Riman jika tidak dibantu pemerintah, maka hasil produk kerajinan sulit dijual. Kopiah Riman yang kami buat itu akan menumpuk di rumah. Pengrajin juga akan malas merajut kopiah tersebut," jelasnya. 

Kata Cut Safrina, emak-emak hingga anak gadis sangat komit menjaga warisan nenek moyang dalam melestarikan Kopian Riman.

Artinya, kopiah tersebut akan tinggal nama jika kaum hawa di Gampong Dayah Adan tidak melanjutkan kembali pembuatan Kopiah Riman. 

Selain itu, jika Kopiah Riman lancar pemasaran, maka anak gadis akan tergoda harganya dari Rp 150 ribu hingga 500 ribu per kopiah.

Anak gadis akan tetap meluangkan waktu untuk merajut Kopiah Riman, dengan membagi waktu belajar di sekolah. 

Kopiah Riman hasil produk lokal akan lebih mendunia jika adanya campur tangan pemerintah, mengingat produk itu tidak ditemukan di daerah lain di Indonesia.

Usaha itu, akan menjadi salah satu cara untuk menggenjot ekonomi kreatif masyarakat di pedalaman Kabupaten Pidie.(*)

Baca juga: Lengkap! Ini Dia Oleh-Oleh Khas Aceh yang Wajib Dibawa Pulang, Dari Kopi Gayo hingga Kopiah Riman


 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved