Haul Tu Sop
Haul Pertama Tu Sop Jeunieb, Inilah Biografi dan Perjalanan Hidup Sang Ulama Kharismatik
Satu tahun sudah ulama kharismatik Aceh, Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop Jeunieb, berpulang ke rahmatullah.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Di Channel Youtube, isi ceramah Tu Sop juga bertebaran sangat banyak yang disebarkan oleh tim Tastafi, Dayah Multimedia dan akun-akun lainnya yang merekam secara independen dan menyebarkannya secara sukarela.
Muatan dakwahnya disukai banyak kalangan karena dianggap membuka wawasan dan cakrawala berfikir.
Paradigma Aqidah Ahlusunnah wal Jama’ah disampaikan dengan teduh dan mendamaikan.
Begitu juga dalam bidang akhlak dan ibadah.
Di bidang politik, dengan tujuan melakukan revolusi akhlak dalam sistem pemerintahan beliau pernah maju sebagai calon Bupati Bireuen.
Saat maju sebagai Cabub Bireuen, ide-ide, gagasan dan keteladanan beliau dalam berpolitik banyak di apresiasi berbagai kalangan.
Visi beliau saat itu adalah memperkuat arus kebaikan dan perbaikan.
Maka salah satu keteladanan yang berhasil beliau tanamkan dalam fondasi politik di Bireuen dan juga Aceh, atau bahkan juga Indonesia, adalah tidak pernah membalas fitnah dengan fitnah.
Tidak pernah membalas cacian dengan cacian. Dan itu berhasil beliau tanamkan kepada para murid dan pengikut beliau lainnya.
Penulis menyimak dan menyimpulkan beberapa gagasan beliau yang terkiristalisasi dalam dua inti utama.
Pertama, memperbaiki pola pemikiran ummat dalam semua ranah kehidupan. Kedua, memperkuat dakwah sosial.
Maka tidak berlebihan jika saya menyimpulkan, bahwa jika muslim Kelantan pernah memiliki alm. Nik Azis, maka kita di Aceh saat ini memiliki sosok Tu Sop Jeunieb.
Gerakan dakwah dan sosial Tu Sop faktanya kini semakin meluas.
Tidak hanya di Bireuen, tapi juga Beliau betul telah “kalah” dalam Pilkada Bireuen, tapi arus kebaikan yang digerakkannya tidak berhenti.
Bahkan semakin melaju dan semakin luas. Tema gerakannya adalah “Memperkuat arus kebaikan dan perbaikan”.
Semboyan gerakannya adalah “Jangan tunggu sampai bisa melakukan semuanya, tapi lakukanlah segera semua yang bisa”.
Jama’ah yang hadir dalam setiap kali pengajian Tu Sop pun kini terlihat semakin membludak.
Mereka tak peduli beliau memiliki narasi politik karena pernah terjun dalam Pilbub Bireuen, bahkan nampaknya mereka semakin paham jalan juang Tu Sop.
Sebab, Tu Sop berhasil menunjukkan keteladanan, bahwa meski ada yang dicaci, ia tidak pernah membalas.
Saat debat kandidat Pilbub Bireuen misalnya, ia tidak pernah menyerang kandidat manapun lainnya.
Tu Sop fokus dan konsisten menjelaskan narasi besarnya, bahwa “kita tidak perlu bertarung di kandang macan, kerena yang menang dan kalah (di kandang macan) sama-sama akan dimakan macan”.
Begitu jalan fikir beliau dalam memandang problem kebangsaan kita di tengah dominasi kekuatan luar yang hegemonik.
Bagi Tu Sop, musuh kita adalah keterbelakangan, kemiskinan, penjajahan model baru oleh sistem kapitalisme.
Maka memperhatikan semangat dan militansinya dalam gerakan perbaikan dan sosial, sepertinya hari hari ke depan sosok ini akan terus menjadi solusi bagi Aceh atas problem kelangkaan sosok Aceh yang berintegritas.
Jika di jalan politik beliau bertekad meletakkan fondasi dasar politik Islam yang santun dan ber-akhlakul karimah,
maka pada saat yang sama, dengan gerakan sosial yang digerakkannya bersama relawan BMU, Tu Sop terus menyapu air mata ummat.
Peran ini tentu tidak sekedar lips service semata, tapi lahir karena narasi besar yang sering disampaikan Tu Sop dalam berbagai forum.
Dan kini gerakannya memperbaiki ummat dan memberi solusi atas persoalan mereka semakin sistematis.
Sebagamana tuntunan Islam, dakwahnya menyatu dengan gerakan sosial, dakwah bil lisan (ucapan) menyatukan dengan dakwah bil hal (perbuatan).
Bersamaan dengan itu, untuk memperluas jangkauan dakwahnya, sejumlah karya tulis juga telah dilahirkannya bersama para muridnya.
Sepintas mungkin gerakannya ini kecil, tapi seluruh gerakan besar dimulai dari hal-hal paling kecil.
Sepertinya, dengan izin Allah Swt gerakan Tu Sop ini tidak akan berhenti, sampai peradaban Islam kembali tegak di Bumi Aceh.
Selamat jalan, Tu Sop. Kepergianmu meninggalkan duka mendalam di hati kami masyarakat Aceh.
Kami percaya bahwa Allah SWT akan menempatkanmu di sisi yang terbaik dan mulia.
Terima kasih untuk semua kenangan indah yang telah kita bagi bersama.
Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik di surga untukmu dan menguatkan hati kami yang ditinggalkan.
Selamat jalan Tu Sop, kamu akan selalu hidup dalam doa dan ingatan kami. (*)
*) Sumber dikutip dari buku ‘Paradigma Islam Wasathiyah Tu Sop Jeunieb’, karangan Dr Teuku Zulkhairi
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca dan Ikuti Berita Serambinews.com di GOOGLE NEWS
Bergabunglah Bersama Kami di Saluran WhatsApp SERAMBINEWS.COM
Haul Tu Sop
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb
Tu Sop
biografi Tu Sop
perjalanan hidup Tu Sop
ulama kharismatik
Aceh
Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab
Dugaan Korupsi Rp 1 Triliun, Eks Dirut Taspen Kosasih Hadiahi Pacar Tas Branded hingga Mobil HR-V |
![]() |
---|
NEKAT, Seorang Penumpang KMP Aceh Hebat 2 Tujuan Banda Aceh Sabang Lompat ke Laut |
![]() |
---|
Kedapatan Ngopi saat Jam Kerja, Belasan ASN di Banda Aceh Terjaring Razia |
![]() |
---|
Wow, Bank Makin Kaya, Kemiskinan Tetap Juara |
![]() |
---|
Ini Bacaan Shalawat di Bulan Maulid, Jangan Dilewatkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.