Badak Putih Jantan Bernama Sudan Telah Punah, Nasib Spesies Badak Ini Terancam Menyusul

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah Sudan, badak putih utara jantan terakhir di dunia. Senin (19/3/2018), tim konservasi Kenya mengonfirmasi Sudan mati akibat komplikasi penyakit yang diderita.(Daily Nation/NATION MEDIA GROUP)

Baca: Sidang Lanjutan Kasus First Travel, Syahrini Disebut Dapat 12 Paket Umrah Plus Senilai Rp 1 Miliar

Tanduk Badak

Salah satu hal yang dicari oleh pemburu badak liar adalah tanduknya.

Jumlah tanduk badak tergantung jenisnya, ada yang memiliki dua dan ada yang hanya punya satu tanduk.

Tanduknya dipercaya dapat digunakan sebagai obat, kadang juga hanya dijadikan pajangan.

Tanduk badak terbuat dari keratin. CT Scan menunjukkan tanduknya memiliki kandungan mineral kalsium dan melanin yang padat.

Menurut ilmuwan dari Universitas Ohio, kalsium membuat tanduk lebih kuat dan melanin melindunginya dari sinar UV matahari.

"Tanduk badak cenderung melengkung ke belakang karena keratin di deoan tumbuh lebih cepat daripada keratin di belakang," kata Tobin Hieronymus kepada Live Science.

Badak hitam, badak putih, dan badak Sumatera masing-masing memiliki dua tanduk.

Sedangkan badak Jawa dan badak bercula satu hanya memiliki satu tanduk.

Baca: Wali Nanggroe Bertemu Mendagri di Jakarta, Ini Persoalan Aceh yang Dibahas

Baca: Kisah Pengantin Baru, Usai Akad Nikah di Kantor Polisi Harus Berpisah akibat Penjambretan

Habitat

Badak putih dan badak hitam hidup di padang rumput di Afrika timur dan Afrika selatan.

Badak bercula satu dapat ditemukan di rawa atau hutan hujan wilayah India utara dan Nepal bagian selatan.

Halaman
1234

Berita Terkini