Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM- Polres Bireuen dalam kasus pencurian uang di lima mesin ATM di Bireuen menetapkan lima tersangka lainnya sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) diminta menyerahkan diri.
Hal itu disampaikan Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK kepada Serambinews.com, Rabu (15/04/2020), mereka sebaiknya segera menyerah.
Ditambahkan, identitas dan alamat kelima mereka sudah diketahui, tim lapangan sedang melakukan pencarian terhadap mereka. Adapun identitas dan alamat kelima mereka yang diduga terlibat dan anggota komplotan tersebut yaitu Mi,an (50) petani beralamat di salah satu desa di Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara.
Kemudian, Kas (45) sopir beralamat di Medan, Sumatera Utara, Bg Wn (28) petani beralamat di kawasan Kota Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Eka My (perempuan) (34) Tapanuli Tengah, Sumatera Utara dan Jud (40) wiraswasta beralamat di salah satu desa di Kecamatan Lawe Alas, Aceh Tenggara.
Saat ini tambah Kasat Reskrim, tim unit reskrim Polres Bireuen sedang melakukan pencarian kelima mereka serta melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum masing masing wilayah.
• Pengajuan Permohonan Insentif Perpajakan Dapat Diajukan Secara Online
• Personel Satuan Polresta Tangkap Warga Darul Imarah di Depan WC Meunasah, Pemilik Sabu 5,81 Gram
• Terkait Izin Sandar Kapal Asing, Bupati Aceh Jaya Belum Terima Surat dari Kemenhub
Seperti diberitakan, empat tersangka pelaku pencurian uang di lima ATM mulai dari Gandapura sampai Peudada Bireuen rentang waktu Februari 2020 sampai awal April 2020 berhasil ditangkap aparat penegak hukum Polres Bireuen, Minggu dan Sabtu (11-12/04/2020).
Mereka ditangkap di sejumlah tempat mulai di Kota Subulussalam hingga Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Saat ini mereka sudah diamankan di Polres Bireuen bersama barang bukti untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Seorang tersangka berinisial Jerr alias Alek (36) beralamat Setia Budi Medan Selayang, Medan, saat berada di ruang penyidik Polres Bireuen mengatakan, komplotan mereka berjumlah sembilan orang.
Menjawab Serambinews.com, ketika ditanya kapan mulai masuk ke Bireuen, Jerr yang didampingi tiga rekannya mengaku pada awal Februari 2020 lalu bersama rekan-rekannya.
“Pada awal Februari masuk ke Bireuen, kalau di Bireuen kami tidur di dua hotel, paginya beraksi bersama rekan-rekan,” ujarnya.
Mereka mengaku ditangkap beberapa hari lalu dan masih ada lima rekannya yang melarikan diri. Dalam menjalankan aksi di Bireuen tidak semua anggota komplotan terlibat dan sering ganti-ganti kawan.
• Polres Pidie Bagikan 989 Paket Sembako Untuk Warga di 22 Kecamatan
• Asyik, Sopir dan Abang Becak di Abdya Bisa Dapat Rp 600.000 per Bulan, Asal Ikut Ini
• Viral, Pria Ini Mengayuh Sepeda Sejauh 78 Km hanya untuk Bisa Makan
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kasat Reskrim Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK mengatakan, setelah menangkap empat tersangka waktu itu, tim terus mencari lima tersangka lainnya serta mencari keberadaan sejumlah barang bukti lainnya.
Ditambahkan, tim Reskrim Polres Bireuen bersama tim Polres Tapanuli Tengah menggeledah rumah beberapa tersangka di kawasan Sibolga, Tapanuli namun tersangka sudah menghilang.
Sementara Lima tersangka lainnya sudah ditetapkan sebagai DPO Polres Bireuen dan tim lapangan sedang mencari kelima tersangka anggota komplotan mereka.
Seperti diberitakan, Selain menangkap tersangka, pembobol lima mesin ATM di Bireuen, personel Polres Bireuen juga mengamankan sejumlah barang bukti.
Kasat Reskrim Polres Bireuen, Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK, kepada Serambinews.com, Rabu (15/4/2020) menyebutkan sejumlah BB itu. Adapun BB tersebut adalah satu unit mobil Rush, sejumlah HP, tiga kartu ATM BNI serta dua kartu ATM BRI. Kemudian satu tang buaya, satu pahat mata tipis, satu besi lempengan.
"Kemudian kawat yang mereka pakai untuk menarik uang yang tersangkut di mesin ATM dengan gagang di isolatip.
BB lainnya sejumlah KTP, uang jutaan rupiah, satu lembar STNK dan barang bukti kecil lainnya," kata Kasat Reskrim.
Kasat Reskrim Polres Bireuen mengatakan, hasil penyelidikan sementara, dalam melakukan aksinya, komplotan ini menggunakan dua kendaraan minibus, yaitu Avanza dan Rush. Namun, untuk mobil Avanza sedang dicari oleh tim lapangan.
• Hand Sanitizer Digunakan Pada Balita, Boleh atau Tidak? Ini Penjelasan Dokter
• Video Live Facebook, Pengusaha Aceh di Malaysia Bagikan Bahan Pokok untuk Menyokong PKP
Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK menambahkan dalam melakukan aksi itu, semua tersangka memiliki peran masing-masing. Ada yang bertindak sebagai sopir, kemudian ada yang berperan masuk ke ATM. Ada juga yang mengawasi dari luar, sehingga orang lain tidak bisa masuk ke ATM saat mereka beraksi.
“Sasaran mereka adalah ATM yang berada di kawasan sepi, begitu keadaan mendukung maka mereka langsung beraksi,” ujarnya.
Libatkan Dua Wanita
Aksi delapan kali pembobolan mesin ATM salah satu bank BUMN di Bireuen ternyata juga melibatkan seorang wanita lainnya.
Kini statusnya sudah dimasukkan Polres Bireuen dalam daftar pencarian orang (DPO) bersama empat tersangka pria lainnya.
Dengan demikian dua tersangka wanita yang terlibat dalam kasus pembobolan mesin ATM di Kabupaten Bireuen pada Februari hingga awal April 2020 ini.
Total uang yang berhasil mereka kuras Rp 165 juta. Sedangkan satu tersangka perempuan lainnya, yaitu Lam alias Gita (36).
Seperti diketahui, wanita wiraswasta beralamat di Jalan Cempaka, Setia Budi, Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara ini saat ini diamankan di Mapolres Bireuen.
Ia ditangkap personel Reskrim Polres Bireuen di Tapanuli Tengah, Sumatera bersama dua tersangka pria lainnya pada Minggu (12/4/2020) sore.
Informasi mengenai keterlibatan satu perempuan lainnya disampaikan seorang tersangka pria berinisial Jerr menjawab Serambinews.com di Mapolres Bireuen, Rabu (15/4/2020.
Menurutnya, dari sembilan pelaku, dua di antaranya perempuan dan keduanya belum menikah.
“Kamu sudah punya suami belum,” tanya penyidik pada seorang perempuan anggota komplotan tersebut, Lam alias Gita. Ia menjawab belum.
• Kulit Bawang Bombay jangan Dibuang, Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol hingga Melawan Alergi
• Bagikan Masker di PPS Lampulo, Dir Polairud Polda Aceh Imbau Masyarakat Patuh Instruksi Pemerintah
• Komit Jaga Perbatasan, Bupati Aceh Tamiang Sampaikan Kendala Antisipasi Covid-19 kepada Plt Gubernur
Reskrim Polres Bireuen, Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK menceritakan, dalam pembobolan yang mereka lakukan secara berulang ini, setiap kali aksi berhasil, mereka kembali ke Medan untuk membagi uang ini.
Kemudian anggota komplotan berbagi tugas lagi dan bergerak lagi ke Bireuen melakukan pencurian serupa di ATM yang sepi.
Mereka bolak-balik Medan-Bireuen, setiba di Bireuen, mereka menginap di dua hotel.
Empat pembobol mesin ATM salah satu bank BUMN di Kabupaten Bireuen ternyata delapan kali beraksi di lima mesin ATM terpisah.
Dalam beraksi sejak Februari hingga awal April 2020 ini, mereka berhasil menguras uang Rp 165 juta.
Hal ini sesuai laporan pimpinan bank yang menjadi korban ini ke pihak Polres Bireuen.
Menyangkut lima lokasi mesin ATM tempat mereka beraksi mulai dari Kecamatan Gandapura hingga Peudada ini sesuai hasil penyelidikan terhadap para tersangka.
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kasat Reskrim Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Rabu (15/4/2020) mengatakan, hasil penyelidikan sementara uang sebesar itu dikuras di lima ATM sepanjang jalan Banda Aceh - Medan mulai Gandapura sampai Peudada.
Kasat Reskrim menyebutkan lima mesin ATM yang dibobol delapan kali oleh komplotan ini, yakni di SPBU Simpang Leubu, Kecamatan Gandapura dua kali.
Kemudian di mesin ATM di depan Hotel Purnama satu kali, mesin ATM SPBU Reuleut dua kali, dan mesin ATM di kawasan Peudada tiga kali.
Mereka beraksi mulai pukul 05.00 WIB – pukul 09.00 WIB.
Mereka bergerak menggunakan mobil dari Medan menuju wilayah Aceh.
• Berani Pulang Kampung Selama Pandemi Virus Corona, Kepala Dinas Siap-siap Kehilangan Jabatan
• Pengajuan Permohonan Insentif Perpajakan Dapat Diajukan Secara Online
Sepanjang jalan mereka awalnya memantau terutama di setiap box mesin ATM yang akan jadi sasaran mereka, yakni di lokasi mesin ATM kawasan sepi.
"Setiba di ATM yang diincar, satu orang memasukkan kartu ATM dan melakukan transaksi penarikan.
Selanjutnya, setelah mesin ATM melakukan penghitungan uang, satu orang lagi langsung mencabut stop kontak mesin ATM.
Selanjutnya stop kontak dihidupkan kembali seperti semula. Selanjutnya, uang transaksi awal akan keluar dan saldo di rekening tersangka tidak berkurang," jelas Kasat Reskrim mengutip keterangan tersangka.
Menurut Kasat Reskrim begitulah modus para tersangka setiap kali melakukan aksinya.
Adapun perlengkapan lain yang ikut mereka bawa setiap beraksi mulai dari tang buaya hingga besi lempengan.
Tetapi akhirnya, perbuatan mereka akhirnya diketahui unsur manajemen perbankan nasional ini hingga dilaporkan ke Mapolres Bireuen.
Polres Bireuen menangkap empat dari sembilan pembobol mesin ATM salah satu bank milik BUMN dalam kabupaten Bireuen.
• VIDEO - Pelabuhan Ulee Lheue Sepi, Kapal Lambat Tetap Berangkat
Penangkapan di dua lokasi ini dipimpin Kasat Reskrim Polres Bireuen Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK.
Seorang tersangka kasus ini adalah pria berinisial Syar (45) pekerjaan petani warga Desa Lae Sipora, Kecamatan Sengkohor, Kabupaten Singkil.
Ia adalah tersangka pertama yang ditangkap di kawasan ruas jalan Subulussalam pada Sabtu (11/4/2020).
Penangkapan oleh Polres Bireuen ini setelah berkordinasi dengan Polres Subulussalam.
Keesokannya, Minggu (12/4/2020) pukul 16.30 WIB, Polres Bireuen berhasil menangkap tiga tersangka lainnya.
Ketiganya berhasil ditangkap juga berkat Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Sukma SH SIK MH dan anggotanya sebagai pihak yang dilakukan koordinasi oleh Polres Bireuen.
Ketiganya yang menggunakan satu mobil Rush putih ditangkap di Jalan Raya kawasan Tapanuli Tengah.
Dua di antaranya adalah pria, yakni berinisial Her (33) sopir beralamat di Jln Taut Medan Tembung, Medan Sumatera Utara dan Jerr alias Alek (36). Ia tercatat sebagai wiraswasta yang beralamat di Jalan Bunga, Setiabudi, Kecamatan Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara.
• Gajah Liar Rusak Rumah, Kebun, Sawah, hingga Makan Dua Karung Padi Warga Dua Desa di Nagan Raya
Sedangkan satu tersangka lagi adalah wanita berinisial Lam alias Gita (36), wiraswasta beralamat di Jalan Cempaka, Setia Budi, Medan Selayang, Medan.
Namun, informasi penangkapan ini baru diberitahukan Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kasat Reskrim Iptu Dimmas Adhit Putranto SIK, kepada Serambinews.com, Rabu (15/4/2020).
Kasat Reskrim menceritakan mereka awalnya mendapat laporan pimpinan bank nasional ini di Bireuen.
Ia melaporkan adanya pencurian uang di lima mesin ATM bank tersebut dalam Kabupaten Bireuen mulai dari Kecamatan Gandapura hingga Peudada.
"Kasus pembobolan mesin ATM ini terjadi sejak Februari 2020 hingga awal April 2020," kata Kasat Reskrim didampingi Anggotanya Bripka Zainal Efendi.
Berdasarkan laporan tersebut, Polres Bireuen membentuk tim menelusuri serta mengambil seluruh CCTV di lima ATM itu .
Rekaman CCTV itu dipelajari satu persatu yang kemudian dibentuk tim bergerak ke lapangan.
Akhirnya penyelidikan dikembangkan, usaha mencari dan menangkap empat pelaku berhasil di Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah pada Sabtu dan Minggu, 11-12 April 2020.
Kini, keempat tersangka sudah dibawa ke Mapolres Bireuen bersama barang bukti berupa dua kendaraan.
“Ada lima anggota komplotan lainnya sedang dicari. Mereka kini kami DPO-kan," ujar Kasat Reskrim didampingi sejumlah Anggota Reskrim lainnya.(*)
• Kulit Bawang Bombay jangan Dibuang, Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol hingga Melawan Alergi
• Rumah Sakit Ini Disulap Jadi Tempat Isolasi Penanganan ODP dan PDP Covit-19 di Aceh Barat
• Cara Mencuci Masker Kain, Tak Boleh Sembarangan