Berita Aceh Tengah

Objek Wisata Ditumbuhi Semak Belukar, Pemkab Aceh Tengah Siapkan Regulasi untuk Buka Kembali

Penulis: Mahyadi
Editor: Said Kamaruzzaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi fasilitas objek wisata Bur Telege, di Kampung Bale, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, yang mulai rusak lantaran telah ditutup selama empat bulan sejak adanya wabah virus corona.

Laporan Mahyadi | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Penyebaran virus corona (Covid-19) berdampak hampir di semua lini, tidak terkecuali sektor pariwisata yang nyaris lumpuh. Kondisi ini, juga dirasakan di Kabupaten Aceh Tengah yang merupakan salah satu destinasi wisata di Provinsi Aceh.

Banyak objek-objek wisata terpaksa ditutup karena adanya virus corona. Penutupan objek wisata ini untuk menghindari kerumunan masyarakat. Bahkan, sudah beberapa bulan lokasi-lokasi wisata di daerah dingin itu, ditutup total. Alhasil, sebagian mulai ditutupi semak belukar karena tidak adanya aktivitas.

Beberapa waktu lalu, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, pernah berjanji akan segera membuka objek wisata, tetapi harus melewati pembahasan termasuk dengan lembaga legislatif. Diupayakan, regulasi pembukaan sektor pariwisata akan rampung pada pertengahan Juli 2020 mendatang.

“Tentu nanti diatur juga mekanisme bagi para wisatawan yang ingin berkunjung. Apa-apa saja yang perlu mereka perhatikan. Begitu juga untuk para pengelola objek wisata,” katanya.

Salah satu objek wisata yang ditumbuhi semak belukar adalah

Terdampak Covid-19, Objek Wisata Bur Telege di Aceh Tengah Mulai Ditutupi Semak 

Melihat Tradisi Munyiret dan Munyemat Supu di Desember Kopi Gayo Bur Telege

Bur Telege Makin Populer

, di Kampung Bale, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.

Objek wisata alam ini, sebagian lokasinya mulai tertutup semak belukar, serta beberapa fasilitas lainnya tampak rusak.

“Objek wisata ini, sudah empat bulan kita tutup semenjak kabar virus corona masuk ke Aceh,” kata Reje Kampug Bale, Misriadi kepada Serambinews.com, Selasa (30/6/2020).

Menurut Misriadi, penutupan objek wisata Bur Telege, sebagai antisipasi penyebaran virus corona karena sangat beresiko terhadap para pengunjung terutama kepada petugas yang mengelola objek wisata. “Selama empat bulan tidak dibuka, beginilah kondisinya kembali ke nol lagi. Dalam waktu dekat akan kami benahi kembali untuk menyambut penerapan new normal,” tuturnya.

Padahal, lanjut Misriadi, jumlah kunjungan wisatawan ke Bur Telege, sudah di kondisi normal, bahkan pada hari hari biasa, bisa mencapai 500 sampai dengan 600 pengunjung. Lain lagi saat akhir pekan, bisa mencapai 1.000 pengunjung.

Terkait Pembangunan Gedung Kejari Aceh Tengah Pakai APBK, Ini Penjelasan Kepala Bappeda

LSM Kritisi Pembangunan Kantor Kejari Aceh Tengah Gunakan Dana APBK 2020    

Meskipun Sedang Covid-19, Permintaan Ponsel di Aceh Tengah Stabil, Malah Dikirim ke Pulau Jawa

“Belum lagi musim libur, seperti tahun baru dan lebaran. Untuk musim libur lebaran tahun lalu, pengunjung bisa mencapai 30 ribu orang,” papar Misriadi.

Dia berharap, pemerintah bisa segera mencabut larangan penutupan objek wisata sehingga aktifitas sektor pariwisata bisa kembali bangkit yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Kalau objek wisata ini, dibuka kembali bisa menjadi lahan usaha bagi beberapa warga. Selama adanya virus corona, ada beberapa warga yang kehilangan mata pencarian,” pungkasnya.(*)

Berita Terkini