SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Presiden Iran Hassan Rouhani meminta seluruh pegawai negeri untuk mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker dan lainnya.
Para pegawai juga diminta untuk tidak melayani warga yang tidak memakai masker.
Bahkan, pegawai yang tidak pakai masker dianggap absen atau mangkir.
Begitu juga dengan tempat kerja yang gagal mematuhi protokol kesehatan akan ditutup selama seminggu.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Hassan Rouhani ketika meluncurkan langkah-langkah baru pencegahan penyebaran virus Corona pada Sabtu (4/7/2020).
“Mengenakan masker menjadi wajib sejak hari Minggu (28/6) di tempat-tempat umum tertutup,” kata Rouhani.
Dia mengatakan hal itu setelah pembatasan ketat diberlakukan di kota-kota lima provinsi.
Di mana wabah meningkat setelah kuncian dilongarkan pada pertengahan April 2020 lalu.
"Pegawai pemerintah seharusnya tidak melayani orang yang tidak memakai masker."
"Pegawai yang tidak memakai masker harus dianggap absen dan dipulangkan," kata Rouhani.
Dilansir AP, Sabtu (4/7/2020), situs web pemerintah menerbitkan foto-foto Rouhani, yang jarang terlihat mengenakan masker.
• AS Minta PBB Perpanjang Embargo Senjata ke Iran, Stabilitas Timur Tengah Dapat Terancam
• Wartawan Iran Pemicu Demo 2017 Dihukum Mati, Walau Sempat melarikan Diri ke Paris
• Iran Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Donald Trump, Minta Bantuan Interpol
“Mereka yang terinfeksi memiliki kewajiban agama untuk memberi tahu orang lain,” kata Rouhani.
Dikatakan, pemerintah telah berusaha meyakinkan publik yang enggan memakai masker.
Bahkan dalam kampanye selama seminggu oleh televisi pemerintah telah memperingatkan bahwa "Corona bukan lelucon".
Seorang presenter TV di akhir setiap siaran berita mengenakan masker dan berkata: