Hari AIDS Sedunia

Hari AIDS Sedunia 1 Desember, Ini Sejarah HIV/AIDS, Berawal dari Kongo Hingga Berujung Pandemi

Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hari HIV/AIDS Sedunia diperingati pada 1 Desember setiap tahunnya

SERAMBINEWS.COM – Hari HIV/AIDS Sedunia diperingati pada 1 Desember setiap tahunnya.

Tahun 2020, peringatan HIV/AIDS jatuh pada Selasa (1/12/2020) bersamaan dengan dunia sedang dilanda pandemi Covid-19.

Selain Pandemi virus Corona, HIV/AIDS merupakan salah satu virus yang juga mengancam kehidupan orang banyak

Para ilmuan menduga, virus yang mematikan ini telah ada sejak tahun 1920-an.

Melansir dari Healthline, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah variasi virus yang ditularkan dari hewan simpanse Afrika. 

Ilmuwan menduga virus imunodefisiensi simian (SIV) melompat dari simpanse ke manusia ketika orang mengonsumsi daging simpanse yang mengandung virus.

Begitu masuk ke dalam populasi manusia, virus bermutasi menjadi apa yang sekarang kita kenal sebagai HIV. 

Penelitian terhadap beberapa sampel penderita HIV yang paling awal memberikan petunjuk tentang kapan HIV pertama kali muncul pada manusia dan bagaimana HIV berkembang. 

Baca juga: Heboh Air Sungai Berubah Merah di Gampong Kumbang Trueng Campli Pidie, Warga Penasaran

Baca juga: Napi Lapas Lhoksukon Jalani Pemeriksaan Pemeriksaan HIV/AIDS, Ini Sebabnya 

Baca juga: Tahun 2020 Kasus HIV/AIDS di Langsa Bertambah 2 Orang

Kasus HIV teridentifikasi pertama berasal dari sampel darah yang diambil pada tahun 1959 dari seorang pria yang tinggal di Kinshasa, Republik Demokratik Kongo. 

Sampel dianalisis secara retrospektif dan HIV terdeteksi. 

HIV menyebar dari orang ke orang di seluruh Afrika selama beberapa dekade. 

Akhirnya, virus tersebut bermigrasi ke belahan dunia lain. 

Diperkirakan HIV telah ada di Amerika Serikat sejak tahun 1970-an, tetapi HIV tidak mulai mencapai kesadaran publik sampai tahun 1980-an.

Apakah HIV mulai di Afrika?

Dengan menggunakan sampel HIV paling awal yang diketahui, para ilmuwan telah mampu menciptakan 'silsilah keluarga' penularan HIV.

Hal ini memungkinkan bagi ilmuan untuk menemukan di mana HIV dimulai.

Baca juga: Kenali Gejala HIV Pada Pria, Sakit Tenggorokan Hingga Kelelahan, Jangan Diabaikan Karena Bisa Fatal

Baca juga: Kasus HIV/AIDS Hampir Seluruh Kabupaten/Kota di Aceh, Ini Lima Kabupaten dengan Kasus Tertinggi

Penelitian mereka menyimpulkan bahwa penularan pertama SIV ke HIV pada manusia terjadi sekitar tahun 1920 di Kinshasa di Republik Demokratik Kongo.

Area yang sama dikenal memiliki keragaman genetik paling banyak pada galur HIV di dunia, yang mencerminkan berapa kali SIV ditularkan ke manusia. 

Banyak dari kasus pertama, orang dengan mengidap AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) tercatat di sana juga.

Ini memberi kesan bahwa HIV adalah penyebabnya, tetapi ini adalah kejadian paling awal di mana sampel darah dapat mengkonfirmasi infeksi. 

Baca juga: VIRAL Kisah Cinta Pengantin Baru Peragakan Awal Berjumpa, dari Mobil Rusak sampai ke Pelaminan

Bagaimana HIV menyebar dari Kinshasa?

Daerah di sekitar Kinshasa penuh dengan jaringan transportasi, seperti jalan raya, rel kereta api, dan sungai. 

Daerah itu juga memiliki perdagangan seks yang berkembang saat HIV mulai menyebar. 

Tingginya populasi migran dan perdagangan seks mungkin menjelaskan bagaimana HIV menyebar di sepanjang jalur ini.

Melansir dari Avert.org, pada tahun 1937, virus itu telah mencapai Brazzaville, sekitar 120 km sebelah barat Kinshasa.

Baca juga: Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ini Bertambah, Balita Ikut Terkena, Didominasi Seks Antar Lelaki

Baca juga: 1 Desember Hari AIDS Sedunia, Berdasarkan Data 640 Ribu Orang Indonesia Terinfeksi HIV

Kurangnya rute transportasi ke Utara dan Timur negara itu, menyebabkan sedikit laporan infeksi di sana pada waktu itu.

Pada 1980, setengah dari semua infeksi di Kongo berada di lokasi di luar wilayah Kinshasa, yang mencerminkan epidemi yang berkembang ke penjuru dunia.

Menyadari akan hal itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian menetapkan sebagai pandemi dunia.

Baca juga: VIDEO VIRAL Kekasih Ajak Keluar tapi Tolak, Jawab Lagi Ngegame, Kedapatan Jogging sama Cewek Lain

Apa yang terjadi pada 1980-an di AS?

Orang kadang-kadang mengatakan bahwa HIV dimulai pada 1980-an di Amerika Serikat (AS).

Tetapi sebenarnya ini baru ketika orang pertama kali menyadari HIV dan secara resmi diakui sebagai sebuah kegawatan kesehatan.

Pada tahun 1981, beberapa kasus penyakit langka dilaporkan terjadi pada pria gay di New York dan California.

Seperti Kaposi's Sarcoma (kanker langka) dan infeksi paru-paru yang disebut PCP.

Tidak ada yang tahu mengapa kanker dan infeksi oportunistik ini menyebar, tetapi mereka menyimpulkan bahwa pasti ada 'penyakit' menular yang menyebabkannya.

Baca juga: Penderita HIV/AIDS Bertambah, Didominasi Seks Antar-lelaki, PSK, Waria Hingga Pengguna Narkoba

Pada awalnya penyakit itu  disebut dengan penyakit 'gay'. 

Baru pada pertengahan tahun 1982 para ilmuwan menyadari bahwa 'penyakit' juga menyebar di antara populasi lain seperti penderita hemofilia dan pengguna heroin. 

Pada September tahun itu, 'penyakit' itu akhirnya dinamai AIDS.

Baru pada tahun 1983 virus HIV diisolasi dan diidentifikasi oleh para peneliti di Institut Pasteur di Prancis. 

Awalnya disebut Lymphadenopathy-Associated Virus (atau LAV), virus ini dipastikan sebagai penyebab AIDS

ketika para ilmuwan yang bekerja di Institut Kanker Nasional AS mengisolasi virus yang sama dan menyebutnya HTLV-III. 

LAV dan HTLV-III kemudian diakui sama, yang kemudian disepakati bernama HIV.

Penyebab AIDS

AIDS disebabkan oleh HIV. Seseorang tidak bisa terkena AIDS jika belum tertular HIV.

Orang sehat memiliki jumlah CD4 500 hingga 1.500 per milimeter kubik. 

Baca juga: Suami Kunjungi Istri untuk Beri Kejutan, Ternyata Asik Berduaan Dengan Pria Lain, Akhirnya Dibogem

Tanpa pengobatan, HIV terus berkembang biak dan menghancurkan sel CD4. 

Jika jumlah CD4 seseorang turun di bawah 200, mereka mengidap AIDS.

Selain itu, jika seseorang dengan HIV mengembangkan infeksi oportunistik yang terkait dengan HIV, mereka masih dapat didiagnosis dengan AIDS, meskipun jumlah CD4-nya di atas 200.

Sejarah 1 Desember sebagai Hari AIDS

Hari AIDS Sedunia menjadi kesempatan bagi orang-orang di seluruh dunia untuk bersatu memerangi HIV.

Selain itu, Hari AIDS Sedunia juga bisa menjadi ajang menunjukkan dukungan bagi penderita HIV, serta mengenang mereka yang meninggal karena penyakit terkait AIDS.

Diperingatinya Hari AIDS Sedunia setiap tahun berawal dari Pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia untuk membahas program pencegahan AIDS pada 1988.

Baca juga: Waspada HIV-AIDS di Sekitar Kita  

Baca juga: HIV-AIDS Bukanlah Kutukan

Sejak saat itu, Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember mulai diperingati pihak pemerintah, organisasi internasional, dan yayasan amal di seluruh dunia.

Hari AIDS Sedunia sangat penting diperingati karena mengingatkan kita bagaimana HIV adalah satu diantara pandemi paling merusak dalam sejarah.

Tak hanya itu, Hari AIDS Sedunia diperingati agar masyakarat dan pemerintah tahu, masih ada kebutuhan menggalang dana, meningkatkan kesadaran dan pendidikan, serta melawan prasangka terkait HIV.

Baca juga: VIRAL Kisah Cinta Pengantin Baru Peragakan Awal Berjumpa, dari Mobil Rusak sampai ke Pelaminan

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Air Sungai Berubah Merah di Gampong Kumbang Trueng Campli Pidie

Berdasarkan data WHO si situs who.int, pada 2019 tercatat 38 juta orang terinfeksi HIV.

Ada kasus baru HIV di tahun 2019 sebanyak 1,7 juta.

Lalu, 690 ribu orang meninggal karena terkait HIV. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Baca juga: Terseret dalam Kasus Video Syur Mirip Gisel, Josua March Angkat Bicara

Baca juga: 10 Tahun Menuju Akhir AIDS 2030

Baca juga: NATO Khawatirkan Kebangkitan Militer China, Meskipun Rusia Tetap Menjadi Musuh Utama

Berita Terkini