Akhir 2018, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) meluncurkan laporan kejadian tentang kelaparan, mempromosikan putaran bantuan pelengkap ke Yaman.
Baca juga: 270 Juta Warga di Dunia Terancam Kelaparan, WFP: Dampaknya Bisa Lebih Buruk dari Pandemi Covid-19
Baca juga: Bayi Kembar Siam Yaman Kritis, Dokter Minta Bantuan PBB
Namun pandemi Covid-19 telah membuat jumlah pengiriman bantuan anjlok sementara cuaca ekstrem terus berlanjut.
Faktor-faktor ini akan membuat kelaparan semakin parah di tahun 2020.
Pada November 2020, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guiterres memperingatkan Yaman dalam menghadapi kelaparan terburuk di dunia dalam beberapa dekade.
Ia mengimbau semua pihak yang berpengaruh segera bertindak untuk mencegah bencana ini.
Presiden PBB mengeluarkan peringatan di tengah ancaman ancaman AS terhadap milisi Houthi yang masuk daftar hitam di Yaman, yang didukung oleh Iran.
Baca juga: Yaman, Negara Paling Berisiko Alami Bencana Kemanusiaan di 2021, Perang Jadi Pemicunya
Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi Teror Terhadap Utusan Iran untuk Houthi di Yaman
Keputusan ini bisa menghentikan aliran bantuan kemanusiaan dari dunia internasional.
Perang di Yaman, di mana koalisi pimpinan Saudi telah memerangi gerakan Houthi yang berpihak pada Iran sejak 2015.
Perang itu telah menewaskan lebih dari 100.000 orang dan membuat negara itu terpecah, dengan Houthi menguasai Sanaa dan sebagian besar pusat kota utama. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Baca Juga Lainnya:
Baca juga: Pemasok Senjata dan Amunisi untuk KKB Papua Ditangkap, Ini Sosoknya
Baca juga: Gubernur dan Kapolda Aceh Siap Jadi yang Pertama Divaksin, Siapa Selanjutnya? Berikut Daftarnya
Baca juga: Istri Tewas Tersengat Listrik saat Hendak Selamatkan Suami yang Terbakar di Dalam Rumah