Densus Sita 31 Kotak Amal di Sumatera Utara, Diduga untuk Danai Jaringan Terorisme

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO DOKUMENTASI: 22 orang tersangka tindak pidana terorisme jaringan Jamaah Islamiyah (JI) yang dipindahkan dari Jawa Timur telah tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada Kamis (18/3/2021) siang.

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan 31 kotak amal saat penangkapan 18 orang terduga teroris di sejumlah daerah di Sumatera Utara. Puluhan kotak amal itu diduga untuk mendanai jaringan terorisme.

"Dugaannya (pendanaan terorisme), 31 kotak amal di 13 titik di Tanjungbalai. Sudah diamankan oleh Densus 88 bersama Polres Tanjungbalai," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Rabu (24/3/2021).

Dugaan itu memang belum bisa dipastikan lebih lanjut mengingat semua pemeriksaan terduga pelaku teror masih berjalan di Polda Sumut. Hadi juga tidak menjelaskan berapa jumlah uang yang diamankan dari kotak amal itu.

Ia hanya menyebut, kotak amal itu diamankan bukan di masjid, melainkan di sejumlah tempat.

"Di tempat-tempat umum. Kita enggak tahu berapa jumlah keseluruhannya, nanti disampaikan secara lengkap oleh Mabes Polri," ucap Hadi.

Adapun 18 terduga teroris di Sumatera Utara itu ditangkap di berbagai wilayah, yakni di Tanjungbalai, Medan, Binjai, Langkat, Deliserdang dan Padangsidimpuan. Mereka semua diamankan dalam waktu berbeda.

Dari informasi yang diperoleh Tribun Medan, pada Minggu (21/3) malam ada tiga orang yang ditangkap. Satu orang ditangkap di Jalan Karya, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat, yakni pemilik bengkel reparasi shockbreaker berinisial In.

Kemudian Densus 88 menangkap terduga pelaku lainnya berinisial RF, warga Tembung. Selanjutnya, diamankan pula terduga lain di Tanjungbalai.

Yang teranyar, Densus 88 Antiteror Mabes Polri kabarnya menangkap seorang lelaki berinisial MY, warga Dusun IV, Desa Dalu XB, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang.

MY selama ini dikenal bekerja sebagai penjual susu keliling dan tukang reparasi kompor gas. Menurut warga, rumah MY digeledah oleh anggota Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Senin (22/3).

Baca juga: Polres Aceh Utara Ringkus Komplotan Pelaku Curanmor di Tanah Pasir

Baca juga: Jordania Minta Warga Mendaftar Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Dua Warga Nias Ucap Syahadat di Musalla MPU Aceh, BMA Berikan Santunan untuk Kedua Mualaf

"Kami belum tahu apa masalahnya sekarang ini. Kalau dia (MY) jarang bergaul memang, tapi kalau lewat senyum saja," kata Tarigan, pemilik kios pakan ayam, Selasa (23/3).

Dari pantauan Tribun Medan, rumah MY persis berada di sebelah kios Tarigan. Kondisi rumah tersebut tampak sepi, tidak ada aktivitas apapun di dalam maupun di dalam rumah.

Informasi lain yang dihimpun dari sejumlah warga, MY selama ini dikenal rajin ke masjid. MY juga sempat terlihat buru-buru meninggalkan rumah bersama istrinya pada Senin (22/3) pagi. "Kemarin sekira jam 16.00 WIB polisinya datang beberapa mobil. Ramai kali di sini yang lihat, heboh memang. Cuma itulah, mau mengambil foto saja enggak boleh sama polisinya," kata seorang warga yang minta namanya tidak dituliskan.

Warga tersebut mengatakan MY punya empat orang anak. Dia aktif ikut pengajian, namun warga tidak tahu di mana MY biasa kumpul dengan teman-temannya.

"Kalau ketemu memang ada sesekali cerita agama, tapi ya biasa aja. Kemarin dia nggak ada di rumah. Tapi saat digeledah itu ada beberapa barang juga yang dibawa polisi. Kayaknya buku-buku gitu," kata warga tersebut. Selain buku, petugas juga dikabarkan menyita senjata tajam.

Baca juga: Italia Deportasi Pria Tunisia, Dituduh Rencanakan Serangan Teroris

Baca juga: Penguasa Dubai Restrukturisasi Pemerintahan dan Bentuk Tiga Kamar Dagang

Baca juga: Tanpa Izin Dokter, Marc Marquez Absen di MotoGP Qatar 2021, Berikut Jadwal Lengkapnya

Halaman
123

Berita Terkini