Budi menjelaskan, saat ini pemerintah mempunyai 113 juta dosis vaksin Covid-19.
Pemerintah akan menggratiskan booster vaksin jika penelitian Itagi menyatakan setengah dosis vaksin efektif.
"Maka, seluruh vaksin booster bisa dipenuhi dari yang gratis, tapi ini masih dalam diskusi dan hasilnya keluar dari laporan Itagi pada 10 Januari ini," ulang Budi.
Terkait program vaksinasi booster ini, pihak BPOM sebelumnya mengatakan ada lima jenis vaksin Covid-19 yang sedang dalam proses registrasi sebagai vaksin booster di BPOM.
Kelima merek vaksin itu adalah Pfizer, AstraZeneca, Coronavac/Vaksin PT Bio Farma, Zifivax, dan Sinopharm.
Baca juga: Israel Targetkan Orang Lanjut Usia, Booster Pencegah Penyebaran Omicron
Baca juga: Australia Persingkat Waktu Tunggu Suntikan Booster, Kasus Omicron Terus Menyebar Luas
"Dalam waktu dekat mudah-mudahan lengkap datanya, sehingga bisa keluarkan emergency use authorization (EUA)," kata Kepala BPOM, Penny K Lukito, dalam acara Taklimat Bidang PMK di Gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (29/12/2021) lalu.
Ia menambahkan, uji klinik tersebut dilakukan untuk jenis vaksin berbeda yang digunakan dalam vaksin pertama dan kedua atau heterologus dan vaksin jenis yang sama atau homologus.
"Sedang berproses uji klinik yang dilakukan oleh Balitbang Kemenkes untuk Vaksin booster heterologus atau dengan vaksin yang berbeda (dari) vaksin primer dua dosis pertama yaitu dengan vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca," kata Penny.
"Juga sedang berproses uji klinik untuk vaksin booster dengan Sinopharm," tambahnya.
Sejumlah jenis vaksin Covid-19 sedang proses registrasi di BPOM untuk menjadi vaksin booster sejenis (homologus).
Registrasi tersebut, kata dia, menggunakan hasil uji klinik dari negara lain.
"Dengan menggunakan hasil uji klinik dari negara lain untuk vaksin booster homologus sedang berproses registrasi untuk vaksin Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, dan vaksin booster heterologus Sinovac dengan booster Zifivax," pungkasnya. (tribun network/rin/fah/dod)
Baca juga: Vaksinasi Booster atau Dosis Ketiga Mulai Januari 2022, Warga Umum Harus Bayar
Baca juga: Nenek-nenek Mulai Disuntik Booster di Polandia, Khawatir Masuk Rumah Sakit yang Sudah Penuh Sesak