Berita Aceh Barat

Aksi Demo di Meulaboh Berakhir Ricuh, DPRK Sepakat Tolak Kenaikan Harga BBM

Penulis: Sadul Bahri
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para Mahasiswa melakukan unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang berlangsung di Simpang Pelor Meulaboh, tepat depan Gedung DPRK Aceh Barat, Rabu (7/9/2022), dan para mahasiswa disambut langsung oleh pimpinan DPRK beserta anggota yang dikawal ketat oleh pihak kepolisian Polres Aceh barat dan TNI.

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Aksi unjuk rasa yang dilancarkan oleh para mahasiswa terkait penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Rabu (7/8/2022) berakhir rusuh antar sesama mahasiswa, akibat selisih paham.

Kerusuhan tersebut terjadi menjelang berakhirnya aksi demo, setelah dilakukan penandatangan dan kesepakatan bersama antara DPRK Aceh Barat dengan Mahasiswa yang sepakat penolakan penurunan harga BBM saat ini yang dinilai sangat membebani masyarakat.

Sebelum kerusuhan itu terjadi, sebagian mahasiswa mendesak untuk masuk ke dalam Gedung Kantor DPRK Aceh Barat, meski saat itu Ketua DPRK Samsi Barmi bersama Wakil Ketua Ramli SE dan H Kamaruddin telah menyambut dan menerima aspirasi dari para mahasiswa.

Sementara dari sebagian Mahasiswa yang mengendalikan aksi itu telah memahami dengan baik bahwa apa yang diinginkan oleh para mahasiswa telah tercapai dengan ditandatangani kesepakatan tersebut, sehingga tidak perlu lagi masuk ke gedung DPRK.

Baca juga: KNPI Aceh Selatan Ingatkan Jokowi Pernah Berjanji tak ada Kenaikan Harga BBM Hingga Akhir Tahun 2022

Kondisi itu terus terjadi tolak tarik, sehingga salah satu mahasiswa maju kedepan untuk nekat masuk, sehingga sebagian mahasiswa lainnya tidak menerima untuk membuat kegaduhan.

Sehingga sempat terjadi saling dorong hingga sebagian tersungkur ke tanah yang kebetulan kericuhan terjadi di depan Ketua DPRK dan Kapolres saat itu.

Aksi saling lempar dengan botol mineral juga tidak terelakkan, dan kondisi tersebut berlangsung sesaat dan segera dicegah dengan baik oleh pihak kepolisian dan sebagian mahasiswa lainnya, sehingga suasana memanas di redamkan perlahan-lahan.

Bahkan hingga saat masa bubar nyaris terjadi kembali tawuran antar sesama mahasiswa di bundaran Simpang Pelor Meulaboh.

Baca juga: DPRK Langsa Dukung Tuntutan Kader HMI, Agar Pemerintah Turunkan Harga BBM

Kondisi tersebut berhasil diamankan oleh pihak kepolisian yang siaga memberikan pengaman agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam aksi tersebut.

Dalam peristiwa kerusuhan tersebut tidak ada korban jiwa, dan massa pada siang itu bubar satu persatu yang diawasi langsung oleh pihak kepolisian yang dipimpin langsung pengaman oleh Kapolres Aceh Barat AKBP Pandji Santoso.

Koordinator Lapangan (Korlap), Syarif kepada wartawan mengatakan, bahwa aksi unjuk rasa tersebut menuntut dua hal saja yakni turunkan harga BBM dan mendesak pemerintah atau negara untuk memasukan kasus pembunuhan Munir dalam kategori HAM berat.

Para mahasiswa tersebut tergabung berbagai organisasi kemahasiswaan, ormas dan OKP dan siap kembali lagi, jika pihak DPRK tidak meneruskan tuntutan mahasiswa tersebut.

Menanggapi kericuhan yang terjadi dilapangan pada aksi demo berlangsung, masalah tersebut hanya terjadi kesalahpahaman saja antara sesama mahasiswa.

Baca juga: 50 Korban Konflik Rumoh Geudong Pertanyakan Bansos KKR Aceh

Disebutkan, peristiwa tersebut terjadi pada akhir aksi, dimana semua kesepakatan telah tercapai dan sudah diarahkan untuk pulang, karena apa yang diharapkan sudah dipenuhi.

Halaman
12

Berita Terkini