Berita Nasional

Korban TPPO asal Aceh Menangis di Bandara Soetta Tanpa Uang, Pakaian Ganti, dan Makanan

Penulis: Muhammad Hadi
Editor: mufti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEMUI KORBAN TPPO - Anggota DPD RI, H Sudirman Haji Uma menemui Wibi Rezki Walat (24), pemuda Aceh korban TPPO dideportasi dari Kamboja yang terkatung-katung di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Pertemuan itu pun diwarnai tangis haru dari korban yang menceritakan kembali kronologis perjalanan getirnya sejak diberangkatkan oleh seorang agen asal Langsa.

Menurut pengakuan Wibi, ia awalnya dijanjikan bekerja sebagai marketing di Thailand. 

Namun, agen asal Langsa justru menjualnya ke sebuah perusahaan di Kamboja yang memaksanya bekerja dalam praktik penipuan (scamming). 

Jika target pekerjaan tidak tercapai, Wibi mengaku kerap dipukuli dan bahkan tidak diberikan kesempatan untuk menunaikan ibadah. 

Baca juga: Haji Uma Minta Korban TPPO Warga Aceh di Kamboja Segera Dipulangkan

“Kalau saya shalat, saya ditendang sampai baju shalat dan celana panjang saya dirobek-robek,” kata Wibi dengan suara lirih.

Perjalanan panjang yang ia tempuh untuk mencapai Kamboja pun penuh risiko. 

Dari Aceh, ia diberangkatkan melalui Dumai, lalu ke Malaysia, Vietnam, hingga akhirnya tiba di Kamboja menggunakan jalur laut.

 Setelah mengalami berbagai penyiksaan, pihak Imigrasi Kamboja akhirnya memutuskan untuk mendeportasi Wibi bersama korban lainnya.

Jangan pernah mau diajak bekerja oleh agen yang ilegal

Mengetahui kondisi tersebut, Haji Uma langsung mengambil langkah cepat. 

Ia membeli tiket penerbangan, menyewa hotel untuk tempat beristirahat Wibi, serta memberikan uang saku. 

Bahkan, seluruh biaya perjalanan dari Bandara Kualanamu hingga ke Langsa juga ditanggung oleh tim Haji Uma.

Baca juga: 2 Terdakwa TPPO Pemuda Bireuen ke Laos Dituntut 8 Tahun Penjara, Korban Diimingi Gaji Rp 12 Juta

“Alhamdulillah, pagi ini tanggal 24 Agustus 2025, Wibi sudah terbang ke Kualanamu dan dilanjutkan perjalanan darat ke Aceh. 

Penjemputan juga difasilitasi oleh staf kita di wilayah Sumatera Utara hingga tiba di rumahnya,” jelas Haji Uma.

Wibi Juga menyampaikan pesan kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap tawaran kerja ke luar negeri dari agen-agen ilegal. 

Baca juga: Kisah Pilu Nazwa Aliya Gadis Sumut, Pamit Interview Kerja di Bank, Berakhir Tewas di Kamboja

“Jangan pernah mau diajak bekerja oleh agen yang ilegal dengan iming-iming gaji besar ke negara Asia, karena bisa kita pastikan itu TPPO. 

Halaman
123

Berita Terkini