Jarang Diketahui, Berikut Fakta Kesehatan Beras Hitam, Dapat Cegah Berbagai Penyakit

SERAMBINEWS.COM - Beras hitam, atau yang juga dikenal sebagai beras ungu, kini kembali menjadi sorotan karena manfaat kesehatannya yang luar biasa.

Biji-bijian utuh ini telah lama dikonsumsi di berbagai negara Asia Timur seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang selama berabad-abad.

Warna ungu tua khas pada beras hitam bukan sekadar penanda keunikan, melainkan berasal dari kandungan antosianin, sejenis antioksidan kuat yang juga terdapat pada buah beri.

Senyawa ini dikenal mampu membantu mencegah berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung, kanker, dan peradangan.

Dari segi tekstur, beras hitam memiliki karakter yang kenyal dan sedikit lengket, mirip dengan beras merah atau beras gandum utuh lainnya.

Rasanya yang gurih alami membuatnya cocok dijadikan alternatif nasi putih bagi mereka yang ingin menjalani pola makan sehat.

Tak hanya itu, beras hitam juga dikenal sebagai sumber serat dan antioksidan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan jantung, pencernaan, serta membantu mengontrol kadar gula darah.

Kandungan serat yang tinggi membantu memperlancar sistem metabolisme sekaligus menjaga rasa kenyang lebih lama.

Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, beras hitam dipercaya memiliki khasiat luar biasa.

 Bahan pangan ini sering digunakan untuk memperkuat fungsi ginjal, melancarkan sirkulasi darah, serta membantu mengatasi diabetes dan anemia.

Dengan segudang manfaat tersebut, tak heran jika beras hitam kini semakin digemari oleh masyarakat modern yang mulai beralih ke pola makan alami dan bergizi tinggi.

Baca juga: Sumur Minyak Tradisional di Alue Peuno Bireuen Beroperasi dengan Sepengetahuan Keuchik

Fakta Kesehatan Beras Hitam yang Kaya Antioksidan

Berikut ini beberapa fakta kesehatan beras hitam yang bagus untuk dikonsumsi karena memberikan sejumlah manfaat baik untuk tubuh. 

1. Kaya antioksidan untuk meningkatkan kesehatan

Beras hitam adalah sumber berbagai fitonutrien dan antioksidan yang baik, termasuk antosianin, glikosida, flavonol, dan karotenoid. 

Antioksidan penting karena membantu melawan stres oksidatif.