Kesehatan

5 Fakta Menopause Dini Menurut dr Boyke, dari Kasus Wanita 46 Tahun yang Sudah 4 Tahun Tak Haid

Di usia 46 tahun, ia mengaku sudah empat tahun tidak mengalami haid, bahkan sejak usia 42 tahun.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
YouTube HAS Creative/pwk Podcast
Dr Boyke Dian Nugraha mengungkap tanda-tanda menopause dini pada wanita, Jumat (31/10/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Seorang wanita bernama Novida membagikan kisahnya dalam program konsultasi kesehatan bersama dr Boyke Dian Nugraha, pakar kesehatan reproduksi.

Di usia 46 tahun, ia mengaku sudah empat tahun tidak mengalami haid, bahkan sejak usia 42 tahun.

Cerita ini membuka pembahasan penting soal menopause dini pada wanita Indonesia, yang ternyata bisa muncul lebih cepat dari usia normal.

Berikut penjelasan lengkap dr Boyke dan poin-poin penting yang perlu diketahui, dikutip dari YouTube Sonora FM, Jumat (31/10/2025).

1. Nyeri Haid Parah Bisa Jadi Tanda Endometriosis

Menurut dr Boyke, haid yang disertai nyeri hebat hingga ke kepala bisa menjadi tanda endometriosis, yaitu kondisi di mana jaringan dinding rahim tumbuh di luar rahim.

Penyakit ini sering menyerang wanita usia subur dan menyebabkan haid tidak teratur, nyeri ekstrem, hingga kesulitan hamil.

Baca juga: Dr Boyke Bongkar Fenomena Lavender Marriage: Menikah untuk Menutupi Identitas Seksual

2. Berhenti Haid di Usia 42 Tahun Termasuk Menopause Dini

Normalnya, menopause terjadi di usia sekitar 50 tahun.

Namun jika seorang wanita berhenti haid lebih cepat misalnya di usia 42 tahun seperti Novida itu tergolong menopause dini.

Menurut dr Boyke, penyebabnya bisa karena faktor genetik, hormon, stres, pola makan, atau riwayat penyakit tertentu.

3. Terapi Hormon Bisa Membantu Mencegah Menopause Dini

dr Boyke menjelaskan bahwa jika menopause dini diketahui lebih awal, masih bisa dihambat dengan terapi hormon.

Tujuannya untuk menjaga keseimbangan hormon estrogen agar tubuh tidak mengalami gejala berat seperti panas di tubuh, insomnia, atau mood swing berlebihan.

4. Herbal Fitoestrogen Bantu Redakan Gejala Menopause

Selain pengobatan medis, dr Boyke juga menyarankan penggunaan herbal yang mengandung fitoestrogen.

Baca juga: Ternyata Kebanyakan Lemak di Perut Bisa Ubah Hormon Pria Jadi Wanita, Begini Kata dr Boyke!

Bahan alami seperti Epure Mirifica dan Centella Asiatica (Pegagan), serta makanan seperti susu kedelai, tahu, tempe, dan kecap dapat membantu menstabilkan hormon wanita secara alami.

5. Gaya Hidup Sehat Jadi Kunci Saat Menopause

dr Boyke menekankan pentingnya perubahan gaya hidup untuk menjaga kesehatan wanita menopause:

  • Konsumsi nasi merah dan makanan bergizi seimbang.
  • Olahraga ringan 20–30 menit setiap hari.
  • Menjaga berat badan ideal dan menghindari stres berlebihan.

Langkah sederhana ini membantu tubuh tetap bugar dan mencegah keluhan akibat penurunan hormon estrogen.

Menopause dini bisa dialami siapa saja, bahkan sebelum usia 45 tahun. Namun menurut dr Boyke, kondisi ini bisa dikendalikan dengan pola hidup sehat dan terapi yang tepat.

Jika kamu mulai mengalami tanda-tanda menopause dini, segera konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan sejak dini.

10 Tanda Hormon Wanita Mulai Turun, dr Boyke : Mudah Capek & Gairah Hilang! Nomor 6 Jarang Disadari

Hormon punya peran besar dalam menjaga keseimbangan tubuh wanita, mulai dari kulit, tulang hingga gairah seksual.

Namun seiring bertambahnya usia, kadar hormon wanita terutama estrogen akan berkurang secara alami.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr Boyke, menjelaskan bahwa penurunan hormon estrogen umumnya mulai terjadi saat wanita memasuki usia 40 tahun ke atas, atau yang dikenal sebagai fase premenopause.

“Perempuan pasti menopause, laki-laki pasti andropause. Bedanya, kalau wanita penurunannya mulai di sekitar usia 40 tahun, dan bisa sampai 50 hingga 70 persen,” ujar dr Boyke dalam tayangan Kacamata dr Boyke, dikutip Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, hormon estrogen amat menentukan kondisi fisik dan emosional wanita.

Ketika hormon ini mulai turun, tubuh akan memberikan sejumlah sinyal atau tanda-tanda yang sering kali tidak disadari.

“Tanda-tandanya seperti orang yang mulai menopause, ya. Mulai gampang capek, gampang masuk angin, ngilu-ngilu, kadang-kadang panas di muka, gairah seksnya berubah, sampai sulit tidur,” jelasnya.

Berikut 10 tanda-tanda hormon wanita mulai menurun menurut dr Boyke:

1. Mudah Capek

Tubuh cepat merasa lelah meski tidak banyak beraktivitas.

Menurut dr Boyke, hal ini terjadi karena penurunan hormon membuat energi dan metabolisme tubuh menurun.

2. Gampang Masuk Angin

“Kalau estrogen turun, daya tahan tubuh juga ikut lemah,” kata dr Boyke. Akibatnya, wanita jadi lebih mudah sakit atau merasa tidak bugar.

3. Nyeri atau Ngilu di Tulang dan Sendi

Estrogen berfungsi menjaga kekuatan tulang. Saat kadarnya menurun, risiko tulang keropos atau nyeri sendi meningkat.

4. Muncul Rasa Panas di Wajah (Hot Flashes)

Wajah atau tubuh bisa tiba-tiba terasa panas meski sedang tidak demam. Gejala ini umum dialami wanita di masa menjelang menopause.

5. Gairah Seksual Menurun

Penurunan hormon membuat gairah seksual ikut menurun.

“Keinginan untuk berhubungan suami istri itu juga dipengaruhi oleh hormon estrogen,” ujar dr Boyke.

6. Sulit Tidur (Insomnia)

Ini tanda yang paling sering tidak disadari.

“Banyak yang tidak tahu kalau hormon juga memengaruhi kualitas tidur,” jelasnya.

Saat estrogen berkurang, tubuh lebih sulit rileks sehingga tidur jadi tidak nyenyak.

7. Kulit Kering dan Muncul Kerutan

Estrogen membantu menjaga kelembapan kulit.

Penurunan hormon membuat kulit terlihat kusam, lebih kering, dan cepat berkerut.

8. Payudara Mulai Kendur

Elastisitas jaringan payudara ikut berkurang akibat penurunan hormon. “Makanya banyak wanita usia 40-an mulai merasa payudaranya kendor,” ujar dr Boyke.

9. Emosi Mudah Berubah

Penurunan hormon juga berpengaruh pada suasana hati.

“Yang namanya mood dan gairah itu sangat dipengaruhi oleh hormon,” kata dr Boyke.

10. Rasa Tidak Nyaman di Area Kewanitaan

Estrogen yang rendah menyebabkan sirkulasi darah di area kewanitaan berkurang, menimbulkan rasa kering atau sensitivitas yang menurun.

Lebih lanjut, dr Boyke menjelaskan bahwa hormon estrogen bukan hanya berpengaruh pada penampilan luar, tetapi juga melindungi jantung, pembuluh darah dan tulang.

“Kalau orang sudah memasuki usia menopause, risiko terkena serangan jantung, pengentalan darah, bahkan kanker bisa meningkat sampai tiga kali lipat,” tegasnya.

Karena itu, dr Boyke mengimbau wanita agar mulai menjaga keseimbangan hormon sejak dini.

Caranya dengan menjalani pola hidup sehat, mengelola stres, olahraga teratur dan mencukupi waktu istirahat.

“Penuaan itu pasti, tapi hormon bisa dijaga. Yuk, kenali tanda-tandanya sejak dini supaya tubuh tetap bugar dan bahagia meski usia bertambah,” tutup dr Boyke.

(Serambinews.com/Firdha)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved