Fakta Madu Pemanis Alami yang Baik untuk Kesehatan, Mengandung Antioksidan Bagus untuk Jantung

SERAMBINEWS.COM - Madu dikenal sebagai pemanis alami yang tidak hanya lezat, tetapi juga kaya manfaat bagi kesehatan tubuh.

Mengonsumsi madu secara rutin dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, menjaga kadar gula darah, serta mendukung kesehatan pencernaan dan usus.

Proses terbentuknya madu dimulai ketika lebah menghisap nektar dari bunga.

Nektar tersebut kemudian diteruskan ke lebah lain melalui mulut, dan setelah melalui proses alami di dalam tubuh lebah, zat gula tersebut berubah menjadi madu yang disimpan dalam sel-sel sarang.

Madu mentah yang diambil langsung dari sarangnya dikenal memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi, termasuk enzim alami, antioksidan, vitamin, dan mineral penting.

Karena belum melalui proses pemanasan atau penyaringan, madu mentah juga mengandung senyawa antibakteri dan antiradang yang baik bagi tubuh.

Sebaliknya, madu olahan biasanya diproses untuk menghilangkan kuman atau menambahkan pemanis tambahan.

Namun, proses ini dapat mengurangi sebagian nutrisi alami yang terdapat pada madu mentah.

Baca juga: Fakta Ikan Salmon yang Dijuluki Si Raja Ikan, Baik Untuk Perkembangan Otak dan Kesehatan Jantung

Fakta Madu, Pemanis Alami yang Bagus untuk Kesehatan Tubuh

Berikut ini beberapa fakta kesehatan mengenai madu, pemanis alami yang bagus dikonsumsi dalam jumlah sedang dan memberikan banyak manfaat untuk tubuh. 

1. Mengandung antioksidan

Madu mengandung antioksidan, di mana khasiat antioksidan madu membantu mengurangi stres oksidatif.

Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara radikal bebas yang merusak sel dan kemampuan tubuh untuk melawan efek buruknya. 

Berikut ini IPI vitamin D yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.

2. Membantu mengontrol gula darah

Madu memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah daripada gula, sehingga tidak meningkatkan kadar gula darah dan insulin secepat gula. 

Insulin adalah hormon yang membantu memindahkan glukosa dalam sel-sel tubuh. 

Madu membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif. 

Pemanis alami ini juga memengaruhi gula darah sebagian karena kandungan fruktosanya yang tinggi. 

Fruktosa adalah sejenis gula yang ditemukan dalam madu, serta dalam buah dan sayur. 

Penelitian menunjukkan, tubuh memetabolisme (memproses) fruktosa secara berbeda dari glukosa. 

Tetap penting untuk memperhatikan porsi dan sebaiknya konsumsi madu secukupnya saja. 

Baca juga: Manfaat Timun Rebus untuk Kesehatan, Dapat Cegah Kanker hingga Turunkan Kadar Gula Darah

3. Meningkatkan kesehatan jantung

Madu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL (jahat) dalam darah. 

Kolesterol total yang berlebihan dapat menumpuk di arteri, yang menyebabkan penyakit jantung. 

Madu mengandung lebih dari 180 zat, termasuk gula alami, vitamin, mineral, dan fitokimia. 

Senyawa antioksidan dan anti-inflamasi dalam madu membantu melindungi tubuh dari aterosklerosis. 

Aterosklerosis merupakan penumpukan zat lemak di arteri. 

Penumpukan ini mengeras seiring waktu dan menghambat aliran darah ke tubuh. 

Aterosklerosis adalah faktor risiko penyakit arteri koroner (PJK) jika penumpukan ini menghambat aliran darah ke jantung. 

PJK meningkatkan risiko angina dan serangan jantung. 

4. Membantu penyembuhan luka

Penelitian menunjukkan, madu telah menjadi cara populer untuk mengobati luka. 

Sebuah studi menemukan, madu dapat menyembuhkan beberapa jenis luka, seperti luka bakar, goresan, dan luka operasi. 

Antioksidan, enzim, dan vitamin yang terkandung dalam madu memiliki sifat antimikroba. 

5. Melindungi terhadap resistensi antibiotik

Madu dapat menjadi alternatif antibiotik yang murah. 

Sebuah tinjauan menemukan bahwa madu membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan batuk dibandingkan dengan obat-obatan dan antibiotik. 

Sebuah studi menemukan bahwa madu dapat menghambat resistensi antimikroba. 

Para penulis menemukan bahwa senyawa antimikroba dari lebah madu dapat menjadi dasar untuk antibiotik baru.

6. Meredakan batuk

Beberapa bukti menunjukkan bahwa madu dapat membantu meredakan batuk pada anak-anak.

Satu tinjauan meneliti sembilan studi terhadap 1.230 anak dan membandingkan madu dengan obat batuk, plasebo, dan tanpa pengobatan. 

Para penulis menemukan bahwa madu lebih efektif daripada plasebo atau tanpa pengobatan. 

Madu juga ditemukan memiliki efek yang serupa dengan obat-obatan seperti Robitussin ( dekstromethorfan).

Obat ini mungkin juga bekerja lebih baik daripada difenhidramin, yang merupakan antihistamin.

Penting untuk diingat, madu tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia 1 tahun karena bisa menyebabkan botulisme infantil.

7. Mendukung kesehatan usus

Satu tinjauan menemukan, madu memiliki sifat prebiotik. 

Prebiotik membantu memfermentasi bakteri usus yang sehat. 

Laktobasil adalah jenis bakteri usus bermanfaat yang membantu memecah makanan dan menyerap nutrisi. 

Beberapa orang menggunakan Lactobacilli untuk meringankan gejala sindrom iritasi usus besar (IBS) seperti diare.

Selain itu, efek prebiotik pada madu juga dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dan meningkatkan kesejahteraan mental. 

Meskipun madu memiliki manfaat baik untuk kesehatan tubuh, pemanis alami ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi berlebihan dan sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Artikel ini telah tayang di TribunHealth.com dengan judul 7 Fakta Madu, Pemanis Alami yang Bagus untuk Jantung hingga Diabetes