Kesehatan
7 Kebiasaan yang Bikin Testosteron Anjlok Lebih Cepat, dr Boyke: Nomor 3 Sering Dianggap Sepele Pria
"Penurunan ini bersifat alami. “Penurunan itu tetap terjadi. Mau diapain? Jadi menua itu pasti,” kata dr Boyke.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM – Banyak pria mulai merasakan perubahan stamina, energi, hingga gairah ketika memasuki usia 30–40 tahun.
Menurut dr Boyke, perubahan itu bukan sekadar “perasaan”, melainkan proses biologis yang terjadi pada setiap laki-laki seiring bertambahnya usia.
dr Boyke menjelaskan bahwa hormon testosteron pria mulai menurun sejak usia 33 tahun, dan penurunannya cukup konsisten, padahal, hormon ini sangat penting untuk pria.
“Testosteron pada laki-laki itu sudah mulai menurun setahun 1 persen sejak usia 33,” ujarnya dikutip dari YouTube Wendi Cagur, Sabtu (15/11/2025).
"Penurunan ini bersifat alami. “Penurunan itu tetap terjadi. Mau diapain? Jadi menua itu pasti,” kata dr Boyke.
Namun, ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang justru mempercepat penurunan tersebut jauh lebih cepat dari normal.
Baca juga: Albumin Tinggi, Ikan Gabus Jadi ‘Superfood’ untuk Bumil dan Ibu Pasca Melahirkan Kata dr Boyke
Berikut tujuh kebiasaan yang perlu diwaspadai oleh pria, terutama usia 30–40 tahun menuru dr Boyke.
1. Kurang Olahraga
Olahraga adalah cara paling efektif memperlambat penurunan testosteron.
dr Boyke menjelaskan, “Ketika olahraga, pembuluh-pembuluh darah terbuka, produktivitas testosteron juga naik.”
Jika jarang bergerak, penurunan hormon akan lebih cepat terjadi.
2. Pola Makan Tinggi Lemak dan Gula
dr Boyke mengingatkan pentingnya pola makan sehat.
“Lemak, gorengan, santan, gula itu dikurangi banget,” tegasnya.
Makanan jenis ini mengganggu metabolisme dan mempercepat penurunan hormon pria.
Baca juga: Bukan Sekadar Simbol Cinta Valentine, dr Boyke Ungkap 5 Manfaat Cokelat, Bikin Pasangan Makin Dekat
3. Begadang (Kebiasaan yang Sering Dianggap Sepele)
Inilah faktor yang sering diremehkan pria, padahal sangat berdampak besar.
“Kalau ditambah begadang… maka penurunannya lebih tinggi lagi. Lebih tinggi dari 1 persen,” jelas dr Boyke.
4. Merokok
Kebiasaan merokok juga menjadi pemicu penting.
Zat kimia dalam rokok mengganggu aliran darah dan menurunkan produktivitas hormon.
“Ditambah merokok, penurunannya lebih tinggi lagi,” kata dr Boyke.
5. Minum Alkohol
Alkohol memiliki efek langsung pada sistem hormon.
dr Boyke menambahkan bahwa minuman keras ikut mempercepat penurunan testosteron jika dikonsumsi bersama kebiasaan buruk lainnya.
Baca juga: Andhika Pratama Akui Hubungan Suami Istri Terganggu Gegara Anak Tidur Bareng, dr Boyke: Salah Besar!
6. Tidak Menjaga Berat Badan Ideal
Masalah berat badan biasanya berkaitan dengan pola makan tidak sehat dan minim olahraga, dua hal yang menggerus testosteron.
7. Tidak Mengonsumsi Makanan Penunjang Hormon
Ada makanan-makanan tertentu yang bisa membantu menjaga testosteron tetap stabil.
dr Boyke mencontohkan, “Salah satunya yaitu itu ya cokelat.”
Cokelat dapat membantu meningkatkan respons tubuh secara alami.
Meski begitu, penurunan hormon adalah proses alami yang tak bisa dicegah sepenuhnya. “Tetap terjadi. Mau diapain,” ulang dr Boyke.
Namun, gaya hidup sehat dapat membantu memperlambat laju penurunan tersebut.
“Yang bisa membantu mencegah betul adalah olahraga, pola makan sehat,” tutupnya.
(Serambinews.com/Firdha)
dr Boyke
kesehatan
hormon testosteron
ciri hormon testosteron turun
penurunan hormon testosteron
testosteron
Serambinews.com
Serambi Indonesia
pria
| Cara Mudah Agar Tubuh Mendapatkan Asupan Vitamin yang Cukup Setiap Hari, Ikuti Tips Ini |
|
|---|
| Lindungi Ginjalmu, Ini Daftar Makanan Menjaga Fungsi Ginjal Tetap Optimal |
|
|---|
| Albumin Tinggi, Ikan Gabus Jadi ‘Superfood’ untuk Bumil dan Ibu Pasca Melahirkan Kata dr Boyke |
|
|---|
| Tanda-tanda Awal Kerusakan Ginjal, Urine Berbusa Wajib Waspada |
|
|---|
| 4 Makanan Wajib Dikonsumsi Tiap Hari, dr Zaidul Akbar: Perbaiki Usus, Turunkan Risiko Penyakit |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/dr-boyke-menjelaskan-soal-fetish.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.