Liputan Eksklusif Aceh

Dinkes Aceh Singkil Diminta Gencarkan Edukasi Gejala DBD

Edukasi tentang gejala DBD penting karena selama masyarakat masih sulit membedakan demam biasa atau demam gejala DBD.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
FOGGING - Tim Dinas Kesehatan Aceh Singkil, melakukan Fogging di permukiman penduduk yang ditemukan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2025. Langkah itu untuk mencegah sebaran virus dengue yang ditularkan gigitan nyamuk. 

Setelah berobat biasanya sembuh. Akan tetapi ketika kembali ke dokter karena tidak juga sembuh ternyata didiagnosa demam berdarah dengue. 

Ibu rumah tangga itu cukup beruntung karena tempat tinggalnya dekat dengan dokter, sehingga bisa konsultasi cepat. 

"Karena cepat ketahuan, hanya sebentar saja di rumah sakit sembuh," ujarnya. 

Ia setuju jika edukasi pengenalan ciri-ciri seseorang terkena DBD digencarkan, agar masyarakat paham. 

Berdasarkan pengalamannya jika penangan cepat, pasien DBD bisa lekas sembuh.

Edukasi pengenalan gejala DBD sangat penting terutama kepada warga yang tempat tinggalnya jauh dari fasilitas kesehatan.

Data Dinas Kesehatan Aceh Singkil, periode Januari sampai Agustus 2025 tercatat sudah ditemukan 108 kasus DBD

Angka itu naik lebih dari tiga kali lipat dibanding 2024 yang tercatat hanya 31 kasus DBD.

Pada awal tahun, kasus DBD mulai ditemukan 20 Januari 2025 di Desa Rimo, Kecamatan Gunung Meriah. 

Setelahnya menyebar di sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Singkil

Masing-masing Kecamatan Simpang Kanan 43 kasus, Gunung Meriah 38 kasus, Singkil Utara 11 kasus, Singkil 10 kasus dan Kecamatan Pulau Banyak 2 kasus.

Lalu Kecamatan Singkohor, Suro, Kuala Baru dan Kecamatan Danau Paris, masing-masing 1 kasus.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved