Liputan Eksklusif Aceh

Dinkes Aceh Singkil Diminta Gencarkan Edukasi Gejala DBD

Edukasi tentang gejala DBD penting karena selama masyarakat masih sulit membedakan demam biasa atau demam gejala DBD.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
FOGGING - Tim Dinas Kesehatan Aceh Singkil, melakukan Fogging di permukiman penduduk yang ditemukan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2025. Langkah itu untuk mencegah sebaran virus dengue yang ditularkan gigitan nyamuk. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Singkil diminta memberikan edukasi kepada masyarakat luas terkait gejala seseorang terjangkit demam berdarah dengue (DBD). 

Hal itu dilakukan agar korban gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictusaide itu, bisa segara dibawa ke pusat pelayan kesehatan. 

Mengingat jangankan kaum awam kelompok masyarakat berpendidikan tinggi pun, tidak semuanya mengetahui ciri-ciri anggota keluarganya terjangkit DBD

"Saya aja yang berpendidikan awam ciri-ciri DBD," kata Suhardi warga Kompleks Perumahan BRR Pulo Sarok, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil

Suhardi menceritakan itu, berdasarkan pengalamannya ketika putra pertamanya harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, akibat menderita DBD pada Mei 2025 lalu.

Rujukan harus dilakukan lantaran keluarga semula menganggap demam bisa. Apalagi ketika diberi obat penurun panas kondisinya kembali normal. 

Akan tetapi selang beberapa hari kemudian tiba-tiba drop. Penangan medis pun tidak bisa dilakukan di RSUD Aceh Singkil, sehingga dirujuk ke RSUDZA.

Syukurnya masih tertolong setelah mendapat perawatan intensif lebih dari sepakan.

Baca juga: Kasus DBD di Aceh Singkil Umumnya Demam Dengue, Begini Penjelasan Dokter 

Demam memang selama ini diketahui warga sebagai ciri-ciri umum seseorang terkena DBD. Namun masyarakat sulit membedakannya dengan demam biasa atau gejala DBD.

Ciri umum lainnya ruam kulit atau bintil-bintil dalam kasus tertentu tidak terlihat secara kasat mata oleh kelurga korban.

"Kata orang kalau kena DBD ada bintik-bintik merah di kulit. Tapi di tubuh anak saya tidak terlihat," ujar Suhardi. 

Sehingga edukasi sangat penting agar masyarakat awam bisa mengetahui gejala DBD.

Hal senada disampaikan Wati warga Singkil Utara, yang anaknya pernah terkena DBD beberapa tahun silam. 

Ia mengaku awalnya tidak menyangka jika anaknya terkana DBD. Mengingat anaknya beberapa kali alami demam. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved