Berita Banda Aceh
Lewat Dapur Cerdas Inflasi, Ibu-Ibu Banda Aceh Diajarkan Masak Cerdas di Tengah Harga Cabai Melonjak
Langkah ini bukan sekadar inovasi resep, tapi juga bentuk edukasi untuk mengatasi mahalnya harga cabai segar di pasaran.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Firdha Ustin | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Banda Aceh menggelar kegiatan Cooking Class “Dapur Cerdas Inflasi”, Senin (10/11/2025).
Kegiatan yang diikuti sekitar 50 anggota Dharma Wanita Banda Aceh ini bertujuan mengajak ibu-ibu untuk berperan aktif dalam menjaga kestabilan harga pangan melalui pola belanja bijak dan konsumsi cerdas.
“Ini kegiatan yang ketiga. Sebelumnya kami juga sudah melaksanakan Dapur Cerdas Inflasi bersama TP PKK Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar,” ujar Langitantyo Tri Gezar, Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh.
Menurutnya, program ini merupakan bentuk sinergi antara BI, TPID dan organisasi perempuan untuk mendorong masyarakat menjadi konsumen yang cerdas di tengah dinamika harga bahan pokok.
“Peran ibu-ibu sangat penting karena mereka yang sehari-hari berbelanja di pasar dan mengatur kebutuhan dapur. Jadi komunikasi efektif soal belanja bijak harus dimulai dari mereka,” jelas Langitantyo.
Baca juga: Agus Chusaini Dituntut Cari Sumber Ekonomi Baru, Dilantik Jadi Kepala BI Aceh
Masak Udang Asam Sunti dengan Cabai Bubuk
Menariknya, dalam kelas memasak kali ini, para peserta belajar membuat menu khas Aceh yakni Udang Asam Sunti, namun dengan cara baru mengganti cabai segar dengan cabai kering atau bubuk cabai.
Langkah ini bukan sekadar inovasi resep, tapi juga bentuk edukasi untuk mengatasi mahalnya harga cabai segar di pasaran.
“Harga cabai segar sekarang bisa mencapai Rp70.000 sampai Rp90.000 per kilo. Nah, salah satu solusi yang kami ajarkan adalah menggunakan cabai kering atau bubuk cabai, karena lebih awet dan harganya stabil,” kata Langitantyo.
Menurutnya, cara sederhana ini bisa membantu ibu rumah tangga tetap berhemat tanpa mengurangi cita rasa masakan, sekaligus menjadi bagian dari upaya pengendalian inflasi dari dapur.
“Kalau dari dapur saja sudah bisa cerdas, otomatis pengaruhnya ke pasar juga besar. Kita bisa bantu kendalikan inflasi mulai dari rumah,” tambahnya.
Baca juga: Inflasi Tahunan Aceh Tembus 4,66 Persen, Kenaikan Harga Cabai dan Emas Jadi Pemicu
Mengapa BI Ikut ‘Ngurus’ Dapur?
Langitantyo menjelaskan, banyak yang mengira kegiatan masak-memasak tak ada kaitannya dengan tugas Bank Indonesia.
Padahal, pengendalian harga pangan merupakan bagian dari misi menjaga kestabilan nilai rupiah.
“Bank Indonesia punya mandat menjaga kestabilan harga, salah satunya lewat inflasi pangan. Jadi wajar kalau kami bicara soal cabai, bawang, beras, atau komoditas yang sering bikin harga bergejolak,” ujarnya disambut tawa peserta.
Program Dapur Cerdas Inflasi ini juga menjadi sarana komunikasi efektif dalam strategi 4K BI, yakni:
- Ketersediaan pasokan,
- Keterjangkauan harga,
- Kelancaran distribusi, dan
- Komunikasi efektif.
Baca juga: Cabai Merah Tembus Rp 80 Ribu di Aceh Tamiang, Inflasi Pangan Mengintai
inflasi
cabai merah
Bank Indonesia Provinsi Aceh
harga cabai merah
Dharma Wanita Persatuan
Banda Aceh
| Pemerintah Mau Batasi Game PUBG, Ketua MPU Aceh: Presiden Sudah Sangat Terlambat, Tutup Sekarang! |
|
|---|
| Polda Aceh Peringati Hari Pahlawan, Kapolda Ajak Personel Jaga Api Perjuangan Bangsa |
|
|---|
| Aceh Kenang Pahlawan, Wagub Fadhlullah Teguhkan Semangat Perjuangan |
|
|---|
| Ketua Dekranasda Lhokseumawe Juara Fashion Show Antar Kabupaten/Kota |
|
|---|
| Warga Banda Aceh Tertipu Jual Beli Mobil di Facebook Rp 66 Juta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Para-anggota-Dharma-Wanita-Persatuan-DWP-Banda-Aceh.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.