Breaking News

Berita Banda Aceh

PDHI Targetkan Aceh Bebas Rabies Tahun 2030, Masyarakat Diminta Rutin Periksa Hewan Kesayangannya 

Namun demikian, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) terus melakukan upaya maksimal untuk mencapai target Aceh Bebas Rabies pada tahun 2030.

Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Serambinews.com/HO
PANDU ACARA FGD - Zulfikar Muhammad memandu acara FGD yang digelar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Aceh dengan tema "Bersama Wujudkan Aceh Sehat, Aman dan Bebas Rabies", yang berlangsung di Ayani Hotel Banda Aceh, Rabu (19/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • PDHI Aceh menegaskan komitmen mencapai Aceh Bebas Rabies 2030 di tengah tantangan meningkatnya kasus gigitan, rendahnya pengetahuan masyarakat, serta populasi hewan penular rabies yang tinggi.
  • Tahun 2025 tercatat 1.522 kasus GHPR hingga Oktober, dengan dua kematian manusia, sehingga vaksinasi hewan dan VAR bagi korban gigitan terus digencarkan pemerintah.
  • DPRA mendorong percepatan penyusunan Qanun Pencegahan dan Pengendalian Rabies sebagai dasar regulasi, didukung kolaborasi lintas instansi.
 

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Penanganan kasus rabies di Aceh masih menjadi tantangan besar.

Namun demikian, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) terus melakukan upaya maksimal untuk mencapai target Aceh Bebas Rabies pada tahun 2030.

Komitmen itu disampaikan Ketua PDHI Aceh Nurdiansyah Alasta pada acara Focus Grup Discussion (FGD) Gerakan Kolaboratif Aceh Sehat Menuju Aceh Bebas Rabies 2030 yang mengusung tema ‘Bersama Wujudkan Aceh Sehat, Aman dan Bebas Rabies’, di Ayani Hotel Banda Aceh, Rabu (19/11/2025).

FGD yang dipandu Zulfikar Muhammad ini menghadirkan sejumlah pembicara utama seperti Ketua Komisi II DPRA Khairil Syahrial beserta anggota Tati Meutia Asmara, Ketua Komisi V DPRA Rijaluddin, Kepala Balai Veteriner Medan Arief Hukmi.

Selain itu, hadir juga akademisi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (USK), Dinas Peternakan Aceh, Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kabupaten/Kota, APDESI, organisasi profesi, masyarakat umum lainnya.

“Pengetahuan masyarakat masih rendah, karena itu, kita harus mendorong Pemerintah Aceh serta pemangku kebijakan terkait lainnya untuk bergerak bersama pada upaya sosialisasi kepada masyarakat,” ujar Nurdiansyah.

Baca juga: Cegah Rabies, Anjing dan Kucing Disuntik Vaksin Aceh Tengah

Anggota DPRA dari Demokrat ini menambahkan, pemerintah harus berperan dalam mengedukasi dan gencar menyosialisasikan bahaya rabies dan pentingnya vaksinasi rabies kepada hewan penular rabies dan vaksinasi antirabies kepada masyarakat, khususnya di wilayah tengah Aceh karena populasinya sangat tinggi di wilayah tersebut.

“Sosialisasi masif harus terus kita lakukan karena situasi epidemiologi rabies Aceh, dimana tren kasus gigitan meningkat, kasus positif masih ditemukan pada anjing, vaksinasi belum optimal serta populasi anjing yang semakin tinggi,” kata Nurdiansyah.

“Sementara itu, dampak rabies juga sangat serius. Kematian manusia akibat rabies selalu 100 persen fatal dan biaya pengendalian dan pencegahannya cukup tinggi.

Hal ini tentu berdampak sosial ekonomi yang sangat signifikan bagi masyarakat karena akan menghambat aktivitas ekonomi masyarakat,” sambung Nurdiansyah Alasta.

Karena itu, Nurdiansyah Alasta menekankan pentingnya regulasi dan kebijakan terkait Undang-Undang Peternakan dan kesehatan hewan, perumusan standar nasional dan daerah pengendalian rabies serta hadirnya Qanun dan Pergub terkait Hewan Penular Rabies serta Pengawasan lalu lintas hewan.

Di sisi lain, penanganan rabies juga masih menjadi tantangan besar, karena hingga saat ini tahun 2025, masih ditemukan kasus positif rabies di Aceh, baik pada hewan maupun manusia.

Baca juga: Menuju Aceh Bebas Rabies

“Pada 2014 terdapat 1 kasus rabies yang terjadi pada manusia. Sedangkan di 2025, terjadi 2 kasus pada manusia yang berakibat meninggal dunia, yaitu di Aceh Tengah dan Aceh Singkil,” ungkap Nurdiansyah.

Selama 2025 Sudah 1.522 Kasus

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved