Info Subulussalam
Subulussalam, Kota Satu Kata dalam Mufakat, Ini Makna Logonya
Setelah 18 tahun mekar dari Aceh Singkil, Subulussalam menjadi kota yang terus tumbuh. Namun logo sebagai lambang daerah serta semboyan yang jadi
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Mursal Ismail
Ringkasan Berita:
- Kota Subulussalam mekar dari Aceh Singkil, 2 Januari 2007 dan menetapkan logo serta semboyan.
- Logo mengandung makna filosofis: perisai (kekokohan), rantai (tekad), bintang (ketuhanan), kitab (syariat Islam), padi–kapas (kesejahteraan), bukit–air (topografi), kelapa sawit (potensi daerah), pepinangan (penghormatan), dan pedang (semangat pembangunan).
- Semboyan “sada kata” mencerminkan kebulatan tekad serta menjadi pedoman bersama dalam mengisi pembangunan Kota Subulussalam.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Dede Rosadi I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Kota Subulussalam, mekar dari Kabupaten Aceh Singkil, pada 2 Januari 2007.
Setahun kemudian kota itu menetapkan lambang atau logo daerah serta semboyan.
Setelah 18 tahun mekar dari Aceh Singkil, Subulussalam menjadi kota yang terus tumbuh. Namun logo sebagai lambang daerah serta semboyan yang jadi pegangan hidup tak akan pernah berubah.
Logo dan semboyan yang disepakati tentu bukan sekedar lambang dan kata. Tetapi penuh makana dan filosofis.
Berikut makna dari logo Kota Subulussalam dengan kombinasi warna hijau, merah, kuning dan hitam tersebut:
Perisai memiliki makna kekuatan dan kekokohan, rantai bermakna kebulatan tekad, bintang bermakna nilai ketuhanan Yang Maha Esa, kitab terbuka memiliki makna kesungguhan untuk tetap menjaga syariat Islam.
Baca juga: Ini Program Strategis Kota Subulussalam yang Diusulkan Ghufran ke Kementerian Tahun Anggaran 2026
Kemudian padi dan kapas memiliki arti kesejahteraan yang ingin dicapai masyarakat Kota Subulussalam, bukit dan air maknanya karakteristik dan topografi wilayah, pohon kelapa sawit maknanya potensi andalan Kota Subulussalam.
Berikutnya pepinangan maknanya penghargaan dan penghormatan dan pedang memiliki makna semangat kepahlawanan mengisi pembangunan.
Sedangkan semboyan sada kata yang terlihat di berbagai tugu yang ada di Kota Subulussalam memiliki makna kebulatan tekad, yakni satu kata dalam mufakat.
Tentu harapannya logo serta semboyan tersebut terus menjadi peta jalan bagi warga Kota Subulussalam, mengisi pembangunan. (*)
| Ini Program Strategis Kota Subulussalam yang Diusulkan Ghufran ke Kementerian Tahun Anggaran 2026 |
|
|---|
| Anggota DPR RI Ghufran Ajukan Program Pembangunan Strategis untuk Kota Subulussalam ke Pusat |
|
|---|
| Lapangan Beringin Ikon di Tengah Kota Subulussalam |
|
|---|
| Perjuangan HRB Selesaikan Konflik Agraria di Subulussalam Temui Titik Terang |
|
|---|
| DPRK Subulussalam Desak PT Laot Bangko Cabut Laporan Polisi kepada Warga Penanggalan, Ini Alasannya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/logo-subulussalam-21112025.jpg)