Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Hamas Serahkan Daftar Tahanan Palestina ke Israel, Pembebasan Sandera Dimulai Pekan Depan

Kelompok Palestina, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menyatakan mereka telah menyerahkan daftar tahanan Palestina kepada Israel.

Editor: Faisal Zamzami
Telegram/Brigade Al-Qassam
BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam membawa tulisan "Neraka Al-Maghazi" merujuk pada tewasnya 21 tentara Israel dalam serangan Al-Qassam pada Januari 2024. Pada Jumat (4/4/2025), pemimpin Hamas Hasan Farhat tewas dalam serangan Israel di Sidon, Lebanon. 

Tak hanya di Gaza, kegembiraan juga pecah di Lapangan Hostage, Tel Aviv. 

Keluarga para sandera Israel yang selama ini melakukan aksi protes tanpa henti, merayakan pengumuman itu dengan tangis bahagia.

“Kami gembira, air mata tak henti mengalir, ini adalah kegembiraan yang luar biasa,” ujar Einav Zangauker, ibu dari salah satu tawanan.

Perdana Menteri Netanyahu menyebut kesepakatan ini sebagai “hari besar bagi Israel” dan berjanji akan segera mengumpulkan kabinetnya untuk menyetujui implementasi tahap pertama. 

Baca juga: VIDEO Israel Kembali Berulah! Nekat Gempur Gaza Meski Ada Kesepakatan Damai

Info Terbaru Serangan Israel 

Militer Israel terus melancarkan serangannya ke Gaza meskipun ada berita kesepakatan gencatan senjata telah dicapai.

Pasukan Israel juga meledakkan kendaraan lapis baja berisi bahan peledak di dekat rumah-rumah di lingkungan Sabra, selatan Kota Gaza, lapor Al Jazeera.

Serangan Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 67.183 warga Palestina tewas dan sekitar 169.841 lainnya terluka, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Rabu.

Selain itu, 459 orang — termasuk 147 anak-anak — meninggal dunia karena kelaparan dan kekurangan kebutuhan pokok akibat pengepungan dan pengeboman Israel.

Pasukan Israel bahkan menyerang warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan, menewaskan sedikitnya 2.613 orang dan melukai lebih dari 19.164 lainnya sejak 27 Mei 2025, lapor Anadolu Agency.

Israel menyalahkan Hamas sebagai penyebab kehancuran di Gaza, karena mereka meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan ratusan orang Israel dan menahan sekitar 250 orang sebagai sandera.

Pemerintah Israel memperkirakan masih terdapat 48 sandera, terdiri dari warga Israel dan warga asing, yang masih berada di Gaza, menurut data per 3 September 2025.

Sebagian di antara mereka dikabarkan telah meninggal dunia, namun jenazahnya belum dikembalikan, sebagaimana dilaporkan oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).

 

Baca juga: Singa Aswaja Isi Khutbah Jumat di Aceh: Gus Idrus Ramli di Masjid Raya, Buya Woyla di Meulaboh

Baca juga: Sosok Hendri Antoro Dicopot dari Kajari Jakbar, Buntut Terima Rp 500 Juta Kasus Robot Trading

 

Sudah tayang di Tribunnews.com

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved