12 Kekejian OPM Kodap VIII Soanggama Usai 14 Anggotanya Tewas: Serang Prajurit dan Warga Sipil

Iwan mengatakan, anggota OPM di wilayah tersebut telah mencatatkan 12 aksi kekerasan bersenjata selama 2025.

Editor: Faisal Zamzami
Dokumentasi Satgas Media Koops Habema
Sebanyak 14 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Undius Kogoya tewas dalam kontak tembak dengan TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. 

"Penembakan terhadap warga sipil Michael Wattimena yang menyebabkan luka tembak serius," terang dia.

Kemudian, pada 25 Juli 2025, lanjut Iwan, OPM menyerang Kampung Wandoga, di mana terjadi penembakan terhadap warga pendatang bernama Joni Hendra yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Lalu, pada 8 Oktober 2025, di Kampung Dugusiga, OPM pimpinan Guspi Waker dan Joshua Waker disebut menembak karyawan PT TJP Anselmus Arfin hingga meninggal dunia.

Baca juga: Daftar 14 Pimpinan dan Anggota OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Warga Intan Jaya

14  Anggota OPM Tewas Ditembak TNI

Sebanyak 14 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Undius Kogoya tewas dalam kontak tembak dengan TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Komando Operasi Habema TNI berhasil menewaskan 14 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari Kodap VIII/Soanggama dalam operasi pembebasan wilayah Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Intan Jaya pada 15 Oktober 2025.


Operasi ini dilakukan setelah OPM menguasai kampung tersebut, dengan tujuan menegakkan keamanan dan melindungi masyarakat dari teror kekerasan kelompok bersenjata.

Sejumlah pimpinan OPM turut tewas dalam kontak tembak tersebut.

 

Kronologi

Komandan Satgas Media Komando Operasi (Koops) Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, mengungkapkan kronologi tewasnya 14 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) oleh prajurit TNI di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Rabu (15/10/2025).


Peristiwa bermula pada Selasa (14/10/2025) malam, ketika prajurit TNI hendak menuju wilayah Soanggama untuk membebaskan masyarakat dari cengkeraman OPM yang disebut telah menguasai kampung tersebut sejak lama.

Iwan mengatakan, setidaknya terdapat 30 orang anggota OPM yang menguasai kampung itu.

"Pada tanggal 15 Oktober 2025 sekitar pukul 05.30 WIT, kontak tembak terjadi saat pasukan TNI diserang oleh kelompok OPM.

Menghadapi situasi tersebut, prajurit TNI dengan terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur pertempuran," kata Iwan, dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved