Gas DME Bakal Gantikan LPG pada 2027, Ini Kelebihannya
DME diarahkan terutama sebagai subtitusi penggunaan LPG yang pada awalnya digunakan untuk mensubtitusi minyak tanah.
Namun saat ini, batu bara kalori rendah dinilai sebagai bahan baku yang paling ideal untuk pengembangan gas DME.
DME memiliki kandungan panas (calorific value) sebesar 7.749 Kcal/Kg, sementara kandungan panas LPG senilai 12.076 Kcal/Kg.
Kendati begitu, DME memiliki massa jenis yang lebih tinggi sehingga kalau dalam perbandingan kalori antara DME dengan LPG sekitar 1 berbanding 1,6.
Pemilihan gasifikasi batubara untuk subtitusi sumber energi juga mempertimbangkan dampak lingkungan. DME dinilai mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 20 persen.
Di samping itu, keunggulan lainnya dari DME adalah kualitas nyala api yang dihasilkan lebih biru dan stabil, tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx, serta tidak mengandung sulfur.
DME adalah senyawa eter paling sederhana mengandung oksigen dengan rumus kimia CH3OCH3 yang berwujud gas sehingga proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan LPG.
Baca juga: Libur Panjang, Pertamina Jamin Ketersediaan BBM dan LPG di Aceh
Proyek gasifikasi batubara dilanjut
Beberapa waktu lalu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa proyek gasifikasi batubara di Indonesia kali ini tidak lagi bergantung pada investor asing.
Bahlil mengatakan bahwa pemerintah, melalui kebijakan Presiden Prabowo Subianto, akan membiayai proyek gas DME ini dengan sumber daya dalam negeri, baik melalui anggaran negara maupun swasta nasional.
"Sekarang, kita tidak butuh investor. negara semua lewat kebijakan Bapak Presiden memanfaatkan resource dalam negeri, yang kita butuh mereka adalah teknologinya (gas DME)," kata Bahlil di Jakarta dikutip dari Antara.
Kata Bahlil, proyek DME sempat mengalami kendala karena investor asing, seperti Air Products dari Amerika Serikat dan juga investor lainnya dari China, mundur dari kerja sama.
Namun, kali ini pemerintah memastikan proyek akan berjalan tanpa ketergantungan pada modal asing.
Proyek DME ini akan dikembangkan di beberapa lokasi, termasuk Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Bahlil mengatakan, secara keseluruhan, proyek gas batubara ini merupakan bagian dari strategi hilirisasi yang mencakup 26 sektor komoditas, mulai dari mineral, minyak dan gas, hingga pertanian dan kehutanan.
Selain meningkatkan ketahanan energi, proyek ini juga diharapkan menciptakan lapangan pekerjaan dalam skala besar, dan penghematan APBN karena harga DME yang lebih rendah.
"Yang jelas, investasi ini bertujuan menciptakan lapangan kerja berkualitas, meningkatkan nilai tambah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Bahlil menambahkan.
Baca juga: Bupati Mirwan Minta SKPK Percepat Kinerja Demi Aceh Selatan Maju dan Produktif
Baca juga: Aron Geller Warga Negara Israel Punya KTP Cianjur Jawa Barat, Kok Bisa?
Sumber: Kompas.com
| VIDEO - Pelatihan Tembak Gas Air Mata di Mako Brimob Batalyon B Jeulikat |
|
|---|
| Personel Samapta Polres Lhokseumawe Ikut Pelatihan Penembak Gas Air Mata |
|
|---|
| Korupsi Jual Beli Gas PGN, KPK Tetapkan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Tersangka |
|
|---|
| Gas di Laut Aceh, Panasnya di Dumai |
|
|---|
| Pipa Gas Pertagas Bocor, Bupati Aceh Timur Perintahkan Perbaikan Tuntas dan Solusi Jangka Panjang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.