Pria di Pati Tewas Dalam Rumah Penuh Tumpukan Sampah, Delapan Tahun Tak Keluar Rumah
“Ada bau bangkai, saya cek di kolong mobil tidak ada tikus. Tapi ada lalat-lalat mengarah ke kamar depan (rumah korban)."
Ringkasan Berita:
- Seorang pria di Dukuh Caca, Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia dalam rumahnya yang penuh tumpukan sampah
- Korban YL tidak pernah keluar rumah selama 8 tahun, kecuali hanya untuk menerima pesanan makanan
- Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Soewondo Pati untuk pemeriksaan lebih lanjut.
SERAMBINEWS.COM - Seorang pria tewas dalam rumahnya yang penuh tumpukan sampah gegerkan warga.
Penemuan mayat korban berawal dari bau bangkai menyengat yang membuat warga curiga.
Kronologi seorang pria di Dukuh Caca, Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia dalam rumahnya, Sabtu (25/10/2025).
Pria berinisial YL itu, ditemukan dalam rumah yang dipenuhi tumpukan sampah.
Kondisi tersebut, membuat warga menduga YL mengalami hoarding disorder.
Hoarding disorder merupakan gangguan perilaku di mana penderitanya gemar menimbun barang atau sampah yang berlebihan.
Awal mula penemuan jasad YL diungkap warga Dukuh Cacah, Prihanto.
Menurutnya, tercium aroma menyengat seperti bangkai dari arah rumah YL.
Situasi tersebut, berlangsung selama empat hari berturut-turut, sehingga membuat Prihanto curiga.
Hingga ditemukan fakta, rumah YL dipenuhi sampah kemasan makanan dan minuman.
Di antara gunungan sampah itu, jasad YL ditemukan sudah dalam kondisi mengenaskan.
“Ada bau bangkai, saya cek di kolong mobil tidak ada tikus. Tapi ada lalat-lalat mengarah ke kamar depan (rumah korban)."
"Saya pun curiga korban sudah meninggal. Saat kami buka pintu, di dalam banyak sampah dan korban ada di kamar depan,” cerita Prihanto, dilansir TribunBanyumas.com.
Baca juga: Mobil Lexus Hancur Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
Delapan Tahun Tak Keluar Rumah, Penampakan Terakhir Diungkap Warga
| Dana Pemerintah Aceh Mengendap Rp 3,1 Triliun di Bank, Berikut Rincian Kepala BPKA: Perlu Diluruskan |
|
|---|
| Mencegah Thalassemia dengan Skrining Pranikah |
|
|---|
| Stok Darah Untuk Penderita Thalasemia jadi Tantangan |
|
|---|
| Aceh Tertinggi secara Nasional Kasus Thalassemia |
|
|---|
| Dibalik Senyum Anak-anak Thalassemia dan Darah yang tak Pernah Cukup |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.