Pria di Pati Tewas Dalam Rumah Penuh Tumpukan Sampah, Delapan Tahun Tak Keluar Rumah

“Ada bau bangkai, saya cek di kolong mobil tidak ada tikus. Tapi ada lalat-lalat mengarah ke kamar depan (rumah korban)."

|
Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribunnews (TribunBanyumas.com/Mazka-Kompas TV)
RUMAH PENUH SAMPAH - Petugas dan warga melihat kondisi di dalam rumah YL (50) di Dukuh Cacah, Desa Sukoharjo, Pati, yang dipenuhi gunungan sampah, Sabtu (25/10/2025). Detik-detik YL ditemukan tewas di dalam rumahnya setelah warga curiga dengan bau busuk yang muncul selama empat hari terakhir. 

YL diketahui menempati rumah di perumahan di Margorejo, Pati, tempatnya tinggal sekarang sejak 2017.

Prihanto menjelaskan, pria asal Bandung, Jawa Barat itu sempat bersosialisasi dengan warga sekitar. 

 
Saat itu, YL mengaku pernah bekerja di sebuah pabrik gula.

Namun, keadaan itu berubah setelah YL tak kerja lagi.

“Setelah itu tidak pernah keluar rumah selama 8 tahun, kecuali hanya untuk menerima pesanan makanan,” jelas Prihanto.

Warga hanya bisa melihat sesekali saat kurir mengantarkan pesanan.

Momen saat YL terima makanan pun menjadi penampakan terakhir YL, empat hari sebelum jasadnya ditemukan.

Prihanto menambahkan, tak pernah ada sanak saudara yang mengunjungi YL di rumahnya. 

Baca juga: Detik-detik Bus Wisata Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas dan 13 Luka, Berikut Daftar Korban

Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan, Polisi Telusuri Jejak

Masih mengutip Tribun Banyumas, Kapolsek Margorejo, AKP Dwi Kristiawan, mengonfirmasi penemuan mayat YL oleh warga sekitar pada Sabtu kemarin.

Polisi menerima laporan warga sekitar pukul 14.00 WIB.

Tim Inafis Polresta Pati lantas menuju lokasi untuk melakukan olah TKP.

“Kami temukan satu mayat laki-laki, asalnya dari Bandung, sudah lama tinggal di perumahan sini. Korban tinggal seorang diri,” kata Dwi Kristiawan.

Sementara jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Soewondo Pati untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved