Sosok Chen Zhi, Taipan Diduga Dalang Judol di Kamboja yang Kaya Mendadak, AS Sita Rp 232 Triliun

Kementerian Keuangan AS menyita bitcoin senilai 14 miliar dollar AS (sekitar Rp 232 triliun) yang disebut terkait dengannya.

Editor: Faisal Zamzami
Via Kompas
CEO Prince Holding Group, Chen Zhi menjadi sorotan global setelah dituduh sebagai dalang di balik jaringan penipuan kripto internasional senilai 14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 232 triliun (kurs Rp 16.620 per dollar AS). 

Di Phnom Penh, terdapat mal-mal mewah yang dibangun oleh divisi properti Prince Group, termasuk hotel-hotel bintang lima di Sihanoukville, dan skema ambisius untuk membangun "kota ramah lingkungan" senilai 16 miliar dollar AS yang disebut sebagai "Teluk Cahaya".

Pada 2020, Chen Zhi dianugerahi gelar tertinggi yang diberikan oleh raja Kamboja, yakni "Neak Oknha", yang mengharuskan sumbangan setidaknya 500.000 dollar AS (atau setara Rp8 miliar).

Dia pun diangkat menjadi penasihat resmi Menteri Dalam Negeri Sar Kheng sejak 2017.

Tak hanya itu, dia digaet sebagai mitra bisnis putra sang menteri, Sar Sokha, dan penasihat resmi bagi tokoh paling berkuasa di Kamboja Hun Sen, dan kemudian putranya Hun Manet, setelah dia menggantikan ayahnya sebagai perdana menteri pada 2023.

Chen Zhi dipuji oleh media lokal sebagai seorang filantropis, yang telah mendanai beasiswa bagi pelajar berpenghasilan rendah dan menyumbang secara substansial untuk membantu Kamboja mengatasi pandemi Covid-19.

Namun, dia tetap menjadi sosok misterius, jauh dari sorotan, dan jarang membuat pernyataan publik.

"Semua orang yang saya ajak bicara, yang pernah bekerja langsung dengannya, berada di ruangan yang sama dengannya, semuanya menggambarkannya sebagai sosok yang sangat sopan, sangat tenang, dan sangat terukur," ujar Jack Adamovic Davies, seorang jurnalis yang melakukan investigasi selama tiga tahun terhadap Chen Zhi, yang dipublikasikan oleh Radio Free Asia tahun lalu.

"Saya pikir menjadi orang yang tidak flamboyan dan mudah dikritik seperti di tabloid adalah tindakan yang cerdas. Bahkan mereka yang tidak lagi ingin dikaitkan dengannya pun masih terkesan dengan karismanya yang tenang."

Tapi dari mana semua kekayaan dan kekuasaan itu berasal?

Baca juga: Sosok Chen Zhi dan Perannya Dalam Penipuan dan Penyiksaan Pekerja di Kamboja

Sejumlah kejahatan transnasional

Pada 2019, gelembung properti pecah di Sihanoukville.

Bisnis perjudian daring telah menarik sindikat kriminal China, yang kemudian memulai perang perebutan wilayah yang sengit satu sama lain.

Para turis pun ketakutan.

Di bawah tekanan China, Perdana Menteri Hun Sen saat itu melarang perjudian daring pada Agustus tahun itu.

Sekitar 450.000 warga China meninggalkan kota tersebut karena bisnis utamanya kolaps. Banyak blok hunian milik Prince Group dibiarkan kosong.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved