Viral! Suci Silaban Bongkar Suami Orang Aceh Selingkuh dengan Mahasiswi Kedokteran di Medan

“Biar orang tahu, saya nggak gila, saya nggak cari sensasi. Saya cuma jujur tentang apa yang saya alami,” ucapnya.

Sementara itu, pihak suami yang disebut berasal dari Aceh disebut mengalami tekanan mental setelah kisah rumah tangga mereka jadi konsumsi publik.

"Suami saya orang Aceh, Bang. Jadi waktu nikah pun keluarga besarnya dari sana datang.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak suami maupun keluarga besar.

Pesan untuk Perempuan Lain

Menutup kisahnya di podcast tersebut, Suci menyampaikan pesan kepada perempuan lain agar tidak takut bersuara jika mengalami perlakuan tidak adil dalam rumah tangga.

“Kalau kamu tahu disakiti, jangan diam. Tapi tetap elegan. Jangan balas dengan cara yang sama,” tutur Suci yang kini mendapat banyak dukungan dari warganet.

Diberitakan sebelumnya, baru setahun menikah, rumah tangga pasangan muda di Medan ini sudah diguncang isu perselingkuhan.

Sang istri sah pun melakukan aksi tak biasa, ia mengirim dua papan bunga untuk pelakor yang disebut-sebut mahasiswi kedokteran, hingga videonya viral dan ditonton jutaan kali di TikTok.

Video viral tersebut diunggah oleh akun TikTok Suci Feblika Silaban dengan nama akun @mrs_kasyuu15 pada Minggu (26/10/2025).

Dalam video berdurasi 17 detik itu, tampak dua papan bunga berjejer dengan tulisan sindiran tajam yang ditujukan kepada seorang wanita bernama Sarah Wanda Nainggolan.

Mirisnya, wanita yang disindir itu disebut sebagai mahasiswi kedokteran dari salah satu Universitas swasta di Medan.

Diketahui, papan bunga itu dikirimkan saat momen wisuda berlangsung, namun bukan ucapan selamat tapi justru sindiran.

“Selamat wisuda dokter gatal Sarah Wanda Nainggolan. Dokter hanya gelar, titel sejatimu pelakor.”

Sedangkan papan bunga lainnya berisi pesan yang tak kalah menohok:

“Turut berduka cita atas meninggalnya akhlak dan moral dokter Sarah Wanda Nainggolan, pelakor yang sudah mau diajak tidur sama suami orang di saat istrinya mengurus anak bayinya. Gak perlu dihina, kau sudah terhina.”