Setianingsih Tewas Membusuk di Rumah, Kondisi Kakak Adik Sebulan Tak Makan Tunggui Jasad Ibu

Saat diketahui oleh warga, rumah Setianingsih terkunci dari dalam dan diganjal menggunakan kursi.

Editor: Faisal Zamzami
TribunJateng/Agus Salim
HANYA MINUM AIR PUTIH - Kisah pilu terjadi di kendal seorang ibu bernama Setianingsih meninggal hingga jenazahnya membusuk di rumah, 2 anaknya terkulai lemas hanya minum air rebusan. Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari menjenguk kedua anak Setianingsih yang terkulai lemas di RSI Boja Kendal, Senin (3/11/2025). Setianingsih sebelumnya ditemukan meninggal pada 1 November dengan kondisi jenazah yang sudah membusuk. 

"Dirawat sampai sini untuk pemulihan fisik sekitar seminggu. Tapi untuk kejiwaan, kami konsultasikan dengan dokter lain di bidangnya," tambahnya.

Baca juga: Kepala Sekolah Ditemukan Tewas Membusuk di Hutan Kebumen, Dibunuh Teman Saat Pesugihan, Ini Motifnya

Respons bupati

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari sudah menjenguk kedua kakak beradik tersebut.

Bersama rombongan, bupati yang akrab disapa Tika datang didampingi Kepala Dinas Sosial Kendal, Muntoha.

Tika mengaku prihatin atas kejadian ini. Dia mengatakan, kondisi fisik sang kakak (putri) berangsur membaik meskipun terkadang kondisi psikisnya masih belum stabil.

"Setelah masuk ke sini, itu berangsur membaik. Kemarin kakanya susah diajak komunikasi, sekarang sudah bisa meski kadang-kadang meski masih berubah-ubah,"

"Karena mungkin psikis dan fisik belum bisa menerima keadaan yang menimpanya." katanya, Senin (3/11/2025).

Tika menambahkan, langkah pertama yang dilakukan ialah melakukan pendataan kepesertaan BPJS aktif. Hanya butuh waktu sehari, BPJS keduanya kini telah aktif dan sudah bisa digunakan.

"Sudah didaftarkan desa setempat dan sudah aktif dari kemarin. Kebetulan Kendal kan BPJS UHC. Alhamdulillah ini sudah bisa digunakan," sambungnya.

Selain pendataan kepesertaan BPJS, pihaknya juga akan menjamin kehidupan keduanya pasca menjalani perawatan di RS Muhammadiyah Boja.

Kedua kakak adik itu akan ditempatkan di Panti Margi Utomo di Kecamatan Tembalang Kota Semarang.

"Untuk yang Intan karena mengalami keterbelakangan mental, nanti ada perlakuan khusus, beda penanganan,"

"Sedangkan kakaknya nanti sambil diberi pelatihan khusus di sana untuk masa depannya. Misal menjahit atau bagaimana. Kita sudah koordinasi dengan Dinsos Jawa Tengah." ungkapnya. (Agus Salim Irsyadullah)

Baca juga: HIMATEKKOM USK Gelar CMD 2025, Wadah Inovasi dan Kolaborasi Hadapi Tantangan Era Digital

Baca juga: Kak Na Antar Remaja Lumpuh Layu Asal Pulo Aceh ke RSUDZA, Ini Pesan Menyentuhnya

Baca juga: Parah! Oknum Polda Banten Tipu Calon Polisi, Raup Rp 5 M, Kini Jadi Buronan

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved