6 Mahasiswa UIN Walisongo Terseret Arus Sungai saat KKN di Kendal, 5 Meninggal, 1 Belum Ditemukan

Kemarin, tiga diantaranya sudah ditemukan meninggal dunia, yakni Riska Amelia (21), Syifa Nadilah (21), dan Muhammad Labib Risqi (21).

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN
Salah satu mahasiswa UIN Walisongo Semarang, yang hanyut ditemukan meninggal dunia. 

Dengan ditemukannya Bima dan Jibril, kini tinggal satu korban, yaitu Nabila Yulian Dessi Pramesti (21).

 “Tim masih mencari satu korban lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi (Kasi) Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Iwan Sulistyo, menyampaikan, informasi awal menyebutkan bahwa korban sedang bermain air di sungai.

Arus pada saat itu landai.

Namun, tiba-tiba kondisi sungai berubah menjadi banjir bandang, akibat hujan deras di daerah Temanggung dan Sumowono, Kabupaten Semarang.

Enam mahasiswa itu pun hanyut.

 

Baca juga: Dua Hari Pencarian, Remaja yang Tenggelam di Sungai Peureulak Ditemukan Meninggal

Rektor UIN Walisongo Berduka

Rektor UIN Walisongo Semarang, Nizar, menyampaikan rasa duka yang mendalam dan komitmen penuh universitas dalam penanganan musibah ini.

“Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal. Atas nama universitas, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR untuk mendukung upaya pencarian serta mendampingi keluarga mahasiswa di lokasi,” ujar Nizar dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).

Beliau menegaskan, universitas akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN, terutama terkait keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan kegiatan lapangan.

“Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas. KKN adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang,” tegasnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, UIN Walisongo telah mengambil beberapa langkah untuk menanggapi peristiwa itu. 

"Di antaranya menurunkan tim pendamping universitas dan dosen pembimbing KKN untuk mendampingi keluarga korban dan membantu proses pencarian di Kendal," lanjutnya.

 

Baca juga: PERDOKHI Aceh Gelar Lokakarya Kegawatdaruratan Medis dan Mitigasi Krisis Kesehatan Haji

Baca juga: Anak Durhaka! Imam Ghozali Bunuh Ibu Kandung Pakai Besi Tambal Ban di Jember, Motif Emosi Dimarahi

Baca juga: Doa Setelah Wudhu, Lengkap dengan Versi Pendek dan Panjang dalam Bahsa Arab, Latin dan Artinya

Sumber: Kompas.com

 

 

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved