Luar Negeri

Dukung Palestina, Zohran Mamdani Ingin Tangkap Netanyahu Usai Jadi Wali Kota New York

Netanyahu dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang Israel-Hamas.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan layar via The Guardian
Pidato pertama Zohran Mamdani setelah mengalahkan pesaingnya Andrew Cuomo dan Curtis Sliwa dan menjadi calon Wali Kota New York. 

“Kota yang dulu menjadi simbol kebebasan dunia kini menyerahkan kuncinya kepada seorang pendukung Hamas,” tulis Chikli, yang berasal dari kubu sayap kanan dan juga menjabat sebagai Menteri Urusan Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme, di platform X.

Chikli menambahkan bahwa kemenangan Mamdani akan membawa perubahan besar bagi komunitas Yahudi di kota itu.

 “New York tidak akan pernah sama lagi, terutama bagi komunitas Yahudinya. Kota ini berjalan dengan mata terbuka menuju jurang yang sudah lebih dulu dijatuhkan London,” tulisnya lagi.

 
Ia kemudian menyerukan, “Saya mengundang warga Yahudi New York untuk benar-benar mempertimbangkan menjadikan tanah Israel sebagai rumah baru mereka.”

Baca juga: VIDEO - Sejarah Baru! Zohran Mamdani Jadi Wali Kota Muslim Pertama New York!

Sikap pro-Palestina dan kritik terhadap Israel

Zohran Mamdani, 34 tahun, akan resmi dilantik sebagai Wali Kota New York pada Januari mendatang.

Ia juga akan mencatat sejarah sebagai wali kota Muslim pertama dalam sejarah kota metropolitan tersebut.

Politikus berhaluan kiri ini dikenal lama mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Dalam beberapa kesempatan, ia secara terbuka menyebut Israel sebagai “rezim apartheid” dan menggambarkan perang di Gaza sebagai “genosida.”

Pernyataannya yang tegas soal konflik Israel-Palestina menuai kritik dari sebagian anggota komunitas Yahudi di New York.

Namun di sisi lain, Mamdani juga kerap menentang antisemitisme selama masa kampanye.

Menang di tengah serangan politik
 

Kemenangan Mamdani dalam pemilihan wali kota New York dianggap mengejutkan banyak pihak.

Ia berhasil meraih lebih dari 50 persen suara, mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo, meskipun sempat menjadi sasaran serangan bertubi-tubi dari kalangan elite bisnis, media konservatif, hingga Presiden AS Donald Trump.

Trump bahkan melakukan intervensi pada detik-detik terakhir menjelang hari pemungutan suara.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved