Luar Negeri

Dukung Palestina, Zohran Mamdani Ingin Tangkap Netanyahu Usai Jadi Wali Kota New York

Netanyahu dituduh melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang Israel-Hamas.

Editor: Faisal Zamzami
Tangkapan layar via The Guardian
Pidato pertama Zohran Mamdani setelah mengalahkan pesaingnya Andrew Cuomo dan Curtis Sliwa dan menjadi calon Wali Kota New York. 

Dalam unggahannya di media sosial, ia bahkan mengancam akan menahan dana federal untuk New York jika Mamdani terpilih.

Meski diserang dari berbagai arah, Mamdani tetap mempertahankan posisinya dengan menegaskan komitmen untuk menjadikan New York lebih terjangkau bagi warganya dan lebih inklusif bagi semua komunitas.

 

Geram Zohran Mamdani Menang, Pendukung Trump Serukan Deportasi ke India

 

 Kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York memicu ledakan kemarahan dari kalangan pendukung garis keras Donald Trump atau MAGA (Make America Great Again).

Di berbagai platform media sosial, mereka menuduh kota itu telah “jatuh ke tangan sayap kiri” dan menyebut kemenangan Mamdani sebagai tanda kehancuran bagi New York.

Sebagaimana diberitakan Times of India, Rabu (5/11/2025), Mamdani, politisi Partai Demokrat berusia 34 tahun asal Queens, dikenal sebagai seorang sosialis.

Ia akan menjadi wali kota Muslim pertama dalam sejarah New York saat resmi dilantik pada Januari mendatang.

 Kemenangannya atas mantan gubernur Andrew Cuomo dan kandidat Republik Curtis Sliwa disebut sebagai perubahan besar dalam lanskap politik kota terbesar di AS itu.

Namun, kemenangan itu disambut dengan gelombang kebencian daring.

 Banyak pengguna media sosial sayap kanan menuduh New York telah “hancur”, “selesai”, dan “tidak bisa diselamatkan”.

Serangan terhadap Mamdani

Gelombang reaksi negatif itu dengan cepat menyerbu Mamdani usai pria kelahiran Uganda keturunan India itu meraup lebih dari 50 persen suara dalam pemilihan wali kota New York.

Beberapa akun menyerukan agar Mamdani “dideportasi kembali ke India,” sementara yang lain menjulukinya “komunis.”

Salah satu akun menulis dengan nada marah, “Kau dan Mamdani adalah contoh betapa rusaknya sistem imigrasi kami! Kembalilah ke India!”

Akun lain menambahkan, “Kita harus deportasi Ackman ke Israel dan Mamdani ke India atau ke mana pun asalnya.”

Narasi kebencian itu kemudian berkembang menjadi pesan anti-imigran yang lebih luas.

Sejumlah tokoh sayap kanan menuding bahwa “orang asing” telah menggantikan warga Amerika di New York City.

Komentator konservatif William Wolfe menulis bahwa “Amerika tidak memilih Mamdani, orang asinglah yang melakukannya”, sembari menyebut New York sebagai “metropolis dunia ketiga.”

Seorang pengguna bahkan mengumumkan bahwa ia “tidak akan pernah” mengunjungi New York lagi, sementara yang lain memperingatkan bahwa Mamdani memiliki “rencana penaklukan yang lebih luas. New York hanyalah awal.”

 

Baca juga: Rektor UTU dan Kapolda Aceh Tanam Pohon di Meulaboh: Perkuat Sinergi Lingkungan Berkelanjutan

Baca juga: Ketua DPRK Nagan Rizki Ramadhan Terima Anugerah Sahabat PWI, Tokoh Politik Muda Berpengaruh

Baca juga: Duta Besar Kanada Temui Wali Nanggroe, Bahas Kebudayaan dan Warisan Aceh

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved