Pria ODGJ Bacok Belasan Warga Purwakarta, Korban Ada Anak-anak dan Lansia
Dari 13 korban, 5 di antaranya mengalami luka berat dan harus menjalani tindakan medis di rumah sakit.
Ringkasan Berita:
- Pria berinisial DS (28), Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) membacok belasan warga di Desa Cimara Hilir, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu (16/11/2025) sore.
- Dari 13 korban, 5 di antaranya mengalami luka berat dan harus menjalani tindakan medis di rumah sakit.
- Korban terdiri dari anak-anak, orang dewasa, hingga lanjut usia (lansia).
SERAMBINEWS.COM - Pria berinisial DS (28), Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) membacok belasan warga di Desa Cimara Hilir, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu (16/11/2025) sore.
DS ditangkap usai membacok 13 warga, Minggu (16/11/2025) sore.
Dari 13 korban, 5 di antaranya mengalami luka berat dan harus menjalani tindakan medis di rumah sakit.
Korban terdiri dari anak-anak, orang dewasa, hingga lanjut usia (lansia).
Berdasarkan keterangan petugas medis dan warga, pelaku merupakan pasien gangguan jiwa yang sudah lama ditangani dan rutin berobat.
Setelah menyerang warga, pelaku sempat kabur dan dikejar warga sekitar sebelum akhirnya ditangkap.
Kronologi Kejadian
Nunul, anak Jejen, salah satu korban luka berat mengungkapkan, ayahnya diserang saat berpapasan dengan pelaku yang diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di jalan.
"Awalnya ODGJ itu mau lewat, bapak saya juga mau pulang, jadi bentrok. Tiba-tiba dipukul, dibacok pakai golok," kata Nunul saat ditemui di RSUD Bayu Asih Purwakarta, Minggu malam.
Jejen diserang dari belakang.
Dia tidak sempat melawan dan langsung tergeletak pingsan.
Selain Jejen, pelaku juga menyerang warga lain yang ditemuinya di jalan.
"Korban bukan satu. Ada anak kecil lagi main di jalan ikut dibacok," kata Nunul.
Baca juga: VIDEO - 11 ODGJ Di Aceh Timur Dipasung, Al-Farlaky Jemput untuk Berobat
Total Korban
Petugas Puskesmas Maniis, Gani, mengatakan, pihaknya menerima empat korban luka bacok pada laporan pertama, dua di antaranya luka berat di kepala.
Tak lama setelah itu, korban lain berdatangan.
"Total yang luka parah itu ada lima. Satu anak kecil dirujuk ke RSUD Cianjur," ujar Gani.
"Ada yang lagi naik motor (diserang), ada yang lagi di saung, itu dibacok," katanya menambahkan.
Total 13 warga menjadi korban, mulai dari luka ringan hingga berat. Korban mengalami luka di kepala, leher, tangan, dan bahu.
Menurut Gani, kondisi korban paling berat kini menunggu hasil rontgen dan observasi kemungkinan retak tulang hingga kerusakan pembuluh darah.
Berdasarkan keterangan petugas medis dan warga, pelaku merupakan pasien gangguan jiwa yang sudah lama ditangani dan rutin berobat.
"Dia pasien ODGJ, langganan ke rumah sakit jiwa. Sudah sering ditangani, obat juga rutin dikasih. Tapi memang sering kambuh," kata Gani.
"Informasinya dia bawa sendiri (golok). Orangtuanya sering ke kebun, sering ambil kayu bakar. Senjata itu memang dari rumah," katanya.
Setelah menyerang warga, pelaku sempat kabur dan dikejar warga sekitar sebelum akhirnya ditangkap.
Baca juga: Motif Ali Aniaya ODGJ Hingga Tewas di Kendal, Emosi Dipukul Korban hingga Sering BAB di Depan Rumah
Pelaku Alami Gangguan Jiwa Sejak Dicerai Istri
Pria berinisial DS (28), yang membacok belasan warga sudah mengalami gangguan jiwa sejak diceraikan istri.
"Dari kecil mah normal, enggak gangguan jiwa. Dia mulai stres gara-gara dicerai istrinya. Depresi," ujar Chedin, perangkat Desa Cirama Hilir, mengisahkan asal mula gangguan kejiwaan yang dialami DS.
Chedin menyebut kondisi kejiwaan Deni baru berubah sekitar lima tahun lalu, setelah rumah tangganya berakhir.
"Sejak itu pikirannya kacau. Depresi karena cerai. Keluarga sudah berusaha bawa berobat ke RSJ Cisarua, obatnya juga rutin dikasih," ujar Chedin kepada Tribunjabar.id di RSUD Bayu Asih, Senin (17/11/2025).
Meski sudah menjalani pengobatan, Deni kerap kambuh. Hingga Minggu (16/11) sore itu, ia tiba-tiba mengamuk dan menyerang warga yang ditemuinya di jalan menggunakan golok.
Chedin menegaskan, keluarga pelaku sudah lama berupaya merawat kondisi kejiwaan Deni, termasuk memberi obat secara rutin sesuai anjuran medis.
"Keluarga sama pihak desa sudah sering membawa berobat. Obatnya juga dikasih rutin. Tapi ya itu, kadang kambuh," ujarnya.
Baca juga: Soal Jemput ODGJ Diserahkan ke Jaksa, Begini Penjelasan Polres Nagan Raya
Kata Polisi
Kapolres Purwakarta, AKBP Dewa Putu Gede Anom Danujaya, meninjau langsung para korban di RSUD Bayu Asih Purwakarta pada Minggu (16/11) malam.
Empat korban yang dirawat di RSUD Bayu Asih mengalami luka berat, sementara satu anak dirujuk ke Cianjur. Total korban mencapai 13 orang, lima di antaranya luka berat.
"Di sini terdapat empat korban yang mengalami kekerasan dengan senjata golok. Alhamdulillah semua dalam kondisi sadar dan sedang ditangani," ujar Anom.
Kapolres menyebut, informasi awal menunjukkan pelaku sempat berselisih paham dengan orang tuanya.
"Informasi sementara diawali cekcok dengan orang tuanya. Setelah keluar rumah, pelaku melakukan kekerasan-kekerasan kepada siapa pun yang ditemuinya," kata Anom.
Golok yang digunakan untuk menyerang warga, kata dia, diduga dibawa dari rumah pelaku.
"Iya, goloknya dari rumah. Sudah kami amankan," ucap Kapolres.
Ia menyebutkan, Polres Purwakarta bersama Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Pemerintah Desa, dan Puskesmas setempat langsung membawa pelaku ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua.
"Pelaku mempunyai riwayat gangguan kesehatan jiwa. Saat ini sudah kita amankan dan sedang menjalani penanganan medis," ujar Anom.
Keempat korban yang dirawat di RSUD Bayu Asih mengalami berbagai luka serius seperti sabetan di kepala, leher, tangan, dan bahu.
Sebagian masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan seperti rontgen dan observasi pembuluh darah.
Satu korban anak mengalami luka cukup parah dan harus ditangani di RSUD Cianjur.(*)
Baca juga: Operasi Zebra Seulawah 2025 di Pidie Jaya Dimulai, Ini Sasaran Razia
Baca juga: Harga Emas Per Mayam di Langsa pada Senin 17 November 2025
Baca juga: Gula Darah Melonjak, Tubuh Mengirim Sinyal Bahaya
Sumber: TribunJabar
| Operasi Zebra Seulawah 2025 di Pidie Jaya Dimulai, Ini Sasaran Razia |
|
|---|
| 30 Guru Madrasah di Pidie Jaya Ikut Pelatihan Meningkatkan Kompetensi Pedagogik |
|
|---|
| Fakta Baru Sri Yuliana Penculik Bilqis di Makassar, Pernah Jual 3 Anak Kandung Rp300 Ribu |
|
|---|
| Fenomena Ani-Ani dan Sugar Daddy: dr Boyke Ungkap 5 Alasan Kenapa Pria Paruh Baya Justru Makin Ganas |
|
|---|
| Pembunuh Bonio Raja Gadja Mahasiswa Universitas Medan Area Ditangkap, Pelaku Bawa Kabur Motor Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Sejumlah-korban-pembacokan-diduga-oleh-ODGJ-di-Kabupaten-Purwakarta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.