Pojok Humam Hamid
MSAKA21: Aceh - Roh yang Tak Pernah Mati dan Animisme Ribuan Tahun - Bagian VII
Islam Aceh adalah Islam yang bercampur dengan kosmologi laut Austronesia, dengan dinamisme tepung tawar, dengan tabu hutan dan...
Ada sirih, pinang, mungkin darah ayam.
Sesajen itu bukan sekadar “simbol”, melainkan negosiasi serius dengan roh laut. Sebab laut punya tuan, punya kehendak.
Jika tidak dihormati, laut bisa murka--gelombang besar, badai, atau perahu karam.
Sampai hari ini, ritual kenduri laot di Aceh masih menjadi bukti kontinuitas itu.
Islam boleh memberi doa-doa berbahasa Arab, tetapi logika dasarnya tetap sama; Laut adalah entitas sakral yang harus ditenangkan.
Baca juga: Kenang 18 Tahun Tsunami, Pemkab Aceh Selatan Gelar Kenduri Laot dan Santuni Yatim
Di pedalaman, petani ladang percaya hutan punya penunggu.
Menebang pohon sembarangan tanpa ritual berarti mengundang sakit atau gagal panen.
Mereka percaya ada “jiwa” pada setiap pohon besar, terutama yang berusia puluhan atau ratusan tahun.
Maka dibuatlah upacara; menyembelih ayam, memercik darah ke akar pohon, lalu meminta izin pada penunggu hutan.
Bukankah sampai hari ini, masyarakat Gayo, Alas, dan Kluet masih mengenal larangan adat terhadap hutan tertentu?
Itu bukan kebetulan, melainkan ekor panjang animisme yang bertahan.
Baca juga: Nelayan Gelar Kenduri Laot, Pj Bupati Pidie: Cara Merajut Kasih Sayang dengan Alam
Di antara animisme dan dinamisme
Animisme juga melahirkan sistem sosial yang unik.
Pemimpin suku atau klan bukan hanya pemimpin politik, tetapi juga mediator spiritual.
Ia harus bisa berkomunikasi dengan roh, membaca tanda-tanda alam, menafsirkan mimpi, dan menenangkan bencana dengan ritual.
Dalam dunia tanpa kitab suci tertulis, kekuasaan spiritual lebih penting daripada kekuasaan politik.
aceh masa lalu
aceh kuno
kehidupan aceh purba
animisme di aceh
animisme dan dinamisme
Peusijuek
Kenduri Laot
pojok humam hamid
humam hamid aceh
Serambi Indonesia
Kontroversi Menggelegar Zohran Mamdani di New York: Saya Akan Tangkap PM Israel- Benyamin Netanyahu |
![]() |
---|
Revisi UUPA, TA Khalid, dan “Pepesan Kosong” |
![]() |
---|
MSAKA21: Indrapuri, Candi yang Menjadi Masjid - Bagian IX |
![]() |
---|
“Iman Teknokratis” dan “Cuaca Buruk”: Manmohan Singh, Zhu Rongji, dan Sri Mulyani |
![]() |
---|
Keamanan vs Perdamaian: Marco Rubio, Netanyahu, Ayalon, dan Masa Depan Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.