Pojok Humam Hamid
Penyakit Akar Busuk Negara dan Tragedi Hari Ini
Yang paling mendesak, oligarki yang telah melakukan kesalahan berjilid-jilid harus ditindak tanpa pandang bulu.
Namun itu hanya permukaan.
Yang lebih dalam adalah runtuhnya kepercayaan--pada hukum, pada pemerintah, pada elite, dan bahkan pada makna negara itu sendiri.
Seperti pohon karet yang kehilangan aliran nutrisi dari akar, republik ini kehilangan aliran legitimasi yang membuat rakyat percaya dan rela berkorban demi tanah airnya.
Baca juga: 88 Guru Besar Serukan Reformasi Total, Presiden Harus Pimpin Langsung Gerakan Antikorupsi
Gagal memberikan rasa adil
Masalah ekonomi memperparah segalanya.
Krisis fiskal kini tak terbantahkan.
Negara mengeluarkan biaya besar, namun gagal memberikan rasa adil.
Rakyat diminta membayar lebih; lewat pajak konsumsi, pajak karbon, pajak digital, iuran kesehatan yang naik, serta pencabutan berbagai subsidi.
Tapi yang paling terpukul adalah kelas menengah dan rakyat miskin--kelompok yang tak cukup miskin untuk menerima bantuan sosial, tapi juga tak cukup kaya untuk bertahan dari biaya hidup yang melonjak.
Sistem perpajakan kita kini makin regresif.
Dalam teori ekonomi, pajak, idealnya bersifat progresif--yang kuat menanggung lebih banyak.
Tapi hari ini, yang lemah malah memikul beban lebih berat.
Kelas menengah dikenai pajak penghasilan, tapi tak mendapat pelayanan publik yang memadai.
Di sisi lain, konglomerat dan elite kekuasaan bermain di zona abu-abu.
Mereka bernegosiasi, menghindar, bahkan mendapat insentif dari negara.
Dan ironi itu makin terasa ketika anggaran pertahanan melonjak drastis hingga Rp565 triliun.
Naleung Lakoe Vs Bak Asan, Memahami Aksi Demo Agustus 2025 |
![]() |
---|
MSAKA21: Aceh - Roh yang Tak Pernah Mati dan Animisme Ribuan Tahun - Bagian VII |
![]() |
---|
20 Tahun Aceh Damai: Gen Z, Egepe, Pesimisme Konstruktif, dan Imajinasi Tragis |
![]() |
---|
Netanyahu dan Gaza City: Ketika Jalan Pulang dan Jalan Keluar Terkunci |
![]() |
---|
MSAKA21: Jejak Panjang yang Sunyi, Aceh Sebelum Hindu–Buddha- Bagian VI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.