Kupi Beungoh
Merancang Gema Selawat Maulid di Warkop Aceh
Khazanah agama Islam menjelaskan bahwa selawat memiliki posisi yang sangat mulia sebagai ibadah.
Ini adalah upaya mainstreaming syariat melalui pendekatan kultural, menunjukkan bahwa ia dapat hadir secara ramah, membumi, dan menyatu dalam keseharian, menemani aktivitas masyarakat yang paling biasa sekalipun: minum kopi.
Oleh karena itu, optimisme untuk merealisasikan ide ini sangat besar. Integrasi antara syariat dan budaya dalam bentuk “Gema Selawat di Warung Kopi” akan memperkuat fondasi spiritual masyarakat tanpa mengesampingkan kekuatan budaya lokal.
Serambi Mekah akan menemukan ekspresi kekiniannya melalui denyut nadi 1001 warkop.
Gema selawat akan menjadi soundtrack tetap yang mengiringi diskusi, bisnis, dan silaturahmi, memperkuat identitas Aceh yang unik: religius namun tetap membumi.
Mewujudkannya membutuhkan kolaborasi semua stakeholder. Pemerintah perlu hadir dengan kebijakan yang fasilitatif, mungkin dalam bentuk imbauan hingga insentif simbolis bagi warkop yang berpartisipasi. Ulama dan tokoh agama memberikan pemahaman dan legitimasi akan makna serta keutamaan selawat, menguatkan motivasi religius.
Budayawan dan seniman mengambil peran mengkurasi konten selawat yang autentik, berkualitas, dan sesuai selera kontemporer tanpa menghilangkan ruhnya.
Sementara pemilik warkop dan masyarakat adalah pelaku utama yang akan menghidupkan gerakan ini dengan kesadaran penuh bahwa mereka adalah aktor pelaksana syariat dalam kehidupan sehari-hari.
Mari kita dukung bersama “Gema Selawat di Warung Kopi” sebagai model penguatan syariat Islam yang membumi, ramah, dan penuh kearifan lokal. Dengan semangat kolaborasi, Aceh sekali lagi dapat menjadi contoh bagaimana agama dan budaya dapat berjalan beriringan menuju masyarakat yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Wallahu a‘lam bish-shawab wa ilayhi marji‘una wal ma‘ab.
*) PENULIS adalah Wakil Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Abrar Aceh Jaya
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca artikel KUPI BEUNGOH lainnya di SINI
Menimbang Hukum Islam atas Penjarahan Saat Aksi Massa |
![]() |
---|
25 Tahun BPKS Sabang Masih Mimpi: Ekspor Nihil, Dermaga Sepi, Visi Tinggi |
![]() |
---|
Islam Kontemporer: Dari Ortodoksi ke Transformasi Sosial |
![]() |
---|
Refleksi Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H: Uswatun Hasanah Karakteristik Mulia Rasulullah |
![]() |
---|
Saatnya Prabowo Bawa Indonesia Bangkit dari Kegelapan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.