Jurnalisme Warga

Bisakah Obat Kumur Menghapus Karang Gigi?

jika Anda bertanya-tanya mengapa karang gigi masih menumpuk meskipun Anda rutin menggunakan obat kumur

Editor: mufti
IST
CUT RENAYA AKIRA KESYA, S.K.G., Mahasiswi Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, melaporkan dari Banda Aceh 

Sebelum kita membahas efektivitas obat kumur, mari kita pahami dulu apa sebenarnya karang gigi itu. Dalam dunia medis, karang gigi dikenal sebagai ‘calculus’. Karang gigi sering kali disalahartikan sebagai noda biasa atau kotoran yang menempel. Padahal, ia adalah endapan keras yang terbentuk dari plak gigi yang termineralisasi.

Untuk lebih jelasnya, mari kita bedakan ketiganya:

• Plak gigi: Lapisan lengket tak berwarna yang terbentuk terus-menerus di permukaan gigi, terdiri atas bakteri, sisa makanan, dan air liur. Plak inilah yang menjadi cikal bakal masalah.

• Noda gigi: Perubahan warna pada permukaan gigi akibat konsumsi kopi, teh, rokok, atau makanan berwarna. Noda ini umumnya bisa dihilangkan dengan prosedur ‘polishing’ oleh dokter gigi.

• Karang gigi: Plak yang tidak dibersihkan dan mengeras karena proses mineralisasi dari air liur. Karang gigi menempel kuat pada gigi dan tidak bisa dihilangkan dengan hanya menyikat gigi.

Proses pembentukannya dimulai saat plak menumpuk dan bakteri di dalamnya memproduksi asam. Jika plak ini dibiarkan selama 24 hingga 72 jam, mineral dari air liur kita—terutama kalsium dan fosfat—akan bereaksi dengan plak, menyebabkannya mengeras seperti semen. Setelah mengeras, permukaannya menjadi kasar, menjadikannya magnet bagi lebih banyak plak dan bakteri.

Dampak dari karang gigi ini tidak main-main. Ia tidak hanya merusak penampilan gigi, tetapi juga menjadi sumber masalah kesehatan serius. Dampak yang paling umum adalah bau mulut yang persisten, gusi berdarah saat menyikat gigi, serta gusi yang bengkak dan merah, tanda dari gingivitis. Jika dibiarkan, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis, kondisi peradangan gusi parah yang dapat merusak tulang penyangga gigi, menyebabkan gigi goyang dan pada akhirnya tanggal.

Yang lebih mengkhawatirkan, studi ilmiah modern menunjukkan bahwa bakteri dari peradangan gusi dapat masuk ke aliran darah. Kondisi ini dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit sistemik seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, bahkan komplikasi pada kehamilan.

Upaya pencegahan

Pembentukan karang gigi tidak terjadi begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pola makan yang tinggi gula dan karbohidrat misalnya, menyediakan "makanan" bagi bakteri di mulut, yang kemudian mempercepat produksi plak. Kebiasaan merokok juga mempercepat proses ini karena zat-zat kimia di dalam rokok memudahkan plak untuk menempel dan mengeras.

Namun, faktor terpenting adalah kebersihan mulut yang tidak optimal. Kurang rajin menyikat gigi atau teknik menyikat yang salah adalah penyebab utamanya. Plak paling sering menumpuk di area yang sulit dijangkau sikat gigi, seperti sela-sela gigi dan di dekat garis gusi. Di sinilah peran penting benang gigi (flossing). Tanpa flossing, sisa-sisa makanan dan plak di sela gigi akan terus menumpuk dan mengeras menjadi karang gigi.

Lalu, bagaimana cara mencegahnya? Jawabannya sederhana: konsistensi. Menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari, menggunakan benang gigi setiap hari, dan membatasi konsumsi makanan manis adalah langkah-langkah preventif yang paling efektif.

Fungsi obat kumur

Obat kumur bukanlah produk ajaib, melainkan produk dengan fungsi spesifik. Secara umum, ada dua jenis utama obat kumur: kosmetik dan terapeutik. Obat kumur kosmetik hanya berfungsi menyegarkan napas dan menutupi bau mulut untuk sementara. Sedangkan obat kumur terapeutik memiliki kandungan aktif yang memberikan manfaat kesehatan.

Kandungan umum dalam obat kumur terapeutik, antara lain:

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved