Jurnalisme Warga

Bisakah Obat Kumur Menghapus Karang Gigi?

jika Anda bertanya-tanya mengapa karang gigi masih menumpuk meskipun Anda rutin menggunakan obat kumur

Editor: mufti
IST
CUT RENAYA AKIRA KESYA, S.K.G., Mahasiswi Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, melaporkan dari Banda Aceh 

Selain kebiasaan berkumur yang salah, ada beberapa faktor lain yang mempercepat pembentukan karang gigi:

• Pola makan: Konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat yang sering, karena gula adalah "makanan" favorit bakteri.

• Teknik menyikat gigi yang salah: Menyikat gigi terlalu cepat, tidak membersihkan seluruh permukaan, atau menggunakan sikat gigi yang sudah usang.

• Tidak flossing: Plak paling sering menumpuk di sela-sela gigi, area yang tidak bisa dijangkau sikat. Flossing adalah satu-satunya cara efektif untuk membersihkannya.

• Merokok: Asap rokok mengandung zat yang mempercepat pembentukan plak dan karang gigi.

• Kurang air liur: Kondisi mulut kering (xerostomia) membuat plak lebih mudah menempel.

Upaya pencegahan

Jika Anda sudah memiliki karang gigi, jangan panik. Ada solusi efektif yang tersedia, yaitu ‘scaling’ gigi. Prosedur ini adalah prosedur medis ringan yang dilakukan oleh dokter gigi atau ‘dental hygienist’. Dengan menggunakan alat ultrasonik yang bergetar cepat atau alat manual, mereka akan memecah dan mengangkat karang gigi yang menempel di gigi Anda.

Mengenai mitos bahwa scaling merusak gigi, ini tidak benar. Alat yang digunakan dirancang untuk memecah karang gigi tanpa merusak enamel gigi. Setelah ‘scaling’, gigi mungkin terasa lebih sensitif untuk sementara karena karang gigi yang menutupi bagian sensitif gusi telah diangkat, tetapi ini adalah sensasi normal yang akan hilang dalam beberapa hari. Frekuensi anjuran scaling adalah setiap enam bulan sekali.

Edukasi

Meluruskan persepsi ini membutuhkan usaha kolektif. Produsen iklan harus lebih bertanggung jawab dalam menyampaikan klaim produk. Media memiliki peran besar dalam menyajikan informasi kesehatan yang akurat dan berbasis sains. Pemerintah dan asosiasi profesi, seperti Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), perlu lebih gencar melakukan kampanye edukasi tentang kesehatan mulut.

Penutup

Kesehatan mulut bukanlah sesuatu yang bisa diselesaikan dengan solusi instan. Jangan terbuai oleh janji-janji manis di media sosial atau iklan. Merawat gigi adalah investasi jangka panjang. Obat kumur memiliki peran, tetapi ia bukan penyelamat utama. Ia hanyalah pelengkap dalam rutinitas harian Anda.

Pastikan Anda menyikat gigi dengan benar, melakukan flossing setiap hari, dan yang paling penting, jadwalkan kunjungan rutin ke dokter gigi setidaknya dua kali setahun. Hanya dengan kombinasi ini, Anda bisa memastikan mulut Anda tidak hanya terlihat segar, tetapi juga benar-benar sehat dari dalam.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved