Kupi Beungoh

Selamatkan PPP dari Kepemimpinan yang tak Sejalan dengan Nilai-Nilai Dasarnya

PPP harus dipimpin oleh figur yang benar-benar memahami dan mengamalkan ideologi Islam rahmatan lil 'alamin.

Editor: Subur Dani
KOLASE SERAMBINEWS.COM
Ghazali Abbas Adan, Abang Jakarta 1979, Politisi PPP, Mantan Anggota Parlemen RI 

Apalagi jika pemimpin tersebut muncul karena kepentingan pihak luar yang lebih mengutamakan uang dan kekuasaan daripada nilai-nilai perjuangan. 

Sosok seperti ini tidak layak memimpin PPP.

Pertanyaannya, apakah umat PPP bersedia dipimpin oleh figur yang tidak memiliki keterikatan dan pengabdian terhadap partai? 

Tentu, bagi mereka yang memahami dan mencintai PPP, jawabannya adalah tidak.

Menjaga Kemurnian Proses Muktamar

Dalam tradisi PPP, pemilihan pemimpin dilakukan melalui muktamar. 
Muktamar yang ideal adalah muktamar yang berjalan sesuai dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin. 

Sebaliknya, jika muktamar diwarnai praktik transaksional, politik uang, dan manipulasi, maka hal tersebut bertentangan dengan ajaran Islam dan mencederai marwah partai.

Baca juga: Barakallah Muktamar X PPP - Muhasabah: Kembali ke Khittah Sesuai Ideologi Politik Islam

Jika ada pihak yang menganggap bahwa dalam politik tidak ada batas antara yang halal dan haram, maka pandangan tersebut tidak sejalan dengan nilai-nilai PPP

Pemimpin yang lahir dari proses yang tidak bersih, serta didukung oleh praktik yang tidak etis, tidak mencerminkan semangat perjuangan PPP.

Menjaga Eksistensi PPP untuk Kebaikan Bangsa

PPP harus dipimpin oleh figur yang benar-benar memahami dan mengamalkan ideologi Islam rahmatan lil 'alamin.

Dengan begitu, partai ini akan tetap eksis dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia yang majemuk. 

Tujuan akhirnya adalah terciptanya masyarakat yang damai, sejahtera, dan berakhlak mulia.
Semoga muktamar mendatang dapat berlangsung dengan baik, dan menghasilkan kepemimpinan yang amanah, sehingga PPP tetap menjadi partai Islam yang membanggakan dan bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Nashrum minallah wa fathun qarib, wa basysyiril mu’minin.(*)


*) PENULIS adalah Abang Jakarta 1979, Politisi PPP, dan mantan Anggota Parlemen, DPR/DPD/MPR-RI.

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.
Baca artikel KUPI BEUNGOH lainnya di 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved