Kupi Beungoh
Trans 7 Tidak Memahami Esensi Mulianya Tradisi Takzim kepada Guru di Pesantren
Nilai luhur ini kini semakin tergerus di tengah budaya populer modern yang sering kali menjadikan agama dan simbol keulamaan sebagai bahan lelucon.
Pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil perlu memperkuat pendidikan adab dalam setiap jenjang pendidikan, baik formal maupun non-formal.
Sementara pesantren atau dayah harus tetap menjadi pusat pembentukan karakter, bukan hanya pusat transmisi ilmu.
Kepada lembaga penyiaran nasional, kasus Trans7 hendaknya menjadi pelajaran berharga. Indonesia adalah bangsa religius yang memiliki keberagaman budaya keagamaan yang luhur.
Jika media ingin tetap dipercaya publik, maka ia harus menghormati nilai-nilai tersebut. Tayangan yang menistakan agama, guru, atau apalagi sosok ulama/Kyai tidak hanya melanggar etika, tetapi juga mengikis kepercayaan masyarakat terhadap dunia penyiaran.
Pada akhirnya, kita perlu kembali pada pesan Imam al-Ghazali dalam Iḥyā’ ‘Ulūm al-Dīn: “Ilmu tidak akan memberikan manfaat tanpa adab, sebagaimana api tidak akan menyala tanpa kayu.”
Maka, selama adab terhadap guru masih dijaga, selama itulah peradaban ilmu akan tetap hidup. Sebaliknya, jika adab hilang dari ruang publik, maka kehancuran moral tinggal menunggu waktu. (*)
*) Penulis adalah Mantan Komisioner KPI Aceh. Mudir Ma’had Aly Babussalam Al-Hanafiyyah, Aceh Utara
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
BACA TULISAN KUPI BEUNGOH LAINNYA DI SINI
| Kisah Muliadi: SD di Tenda Biru, Dapat Beasiswa Double Degree dan Bisnis Valas sambil Kuliah di LN |
|
|---|
| Zakat Produktif: Dari Ibadah ke Kemandirian Umat |
|
|---|
| Shabira Zakiya Saifullah: Gen Z yang Mengubah Hobi Menjadi Paspor Menuju Negeri Gingseng |
|
|---|
| Dari Banda Aceh ke Al-Azhar: Perjalanan Panjang Prof. Azman Ismail, Imam Besar Baiturrahman |
|
|---|
| Usaha Keras Dr Ainal Mardhiah Mengubah Nasib, dari Lumpur Sawah ke Depan Mahasiswa di PTN Ternama |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.