Kupi Beungoh
Guru Dayah OD Indrapuri Aceh Besar Ciptakan Kamus Indonesia-Arab-Inggris yang Dicetak Puluhan Kali
Oemar Diyan adalah pesantren favorite bagi kalangan yang ingin terampil berbahasa asing sambil belajar formal dan agama.
Kamus ini ia rancang khusus untuk kehidupan santri di asrama: berisi kosakata yang dekat dengan dunia mereka—dapur, kantin, kelas, hingga kegiatan sehari-hari. Kami sudah merasakan kemudahannya.
Kamus Ma'hadi terdiri dari 2 versi, kamus saku Indonesia - Arab yang disusun oleh ustadz Heri Gusnadi AS dan Indonesia - Inggris yang dibantu oleh ustadz Fuad Zaki Azhari.
Butuh 2 Tahun Mengarang
Proses penulisannya memakan waktu dua tahun. Dengan tekun beliau mengetik kata demi kata menggunakan Microsoft Word tanpa asisten, hanya bermodalkan ketelitian dan kesabaran.
Desain sampul kamus dikerjakan oleh Ust. Yarmijal Ferdiani, rekan sesama guru di Oemar Diyan. Meski sempat menerima kritik karena warna cover-nya dianggap terlalu sederhana, beliau justru menjadikan hal itu sebagai ciri khas.
“Biar sederhana, tapi orang tahu ini Kamus Ma'hadi,” ujarnya.
Kamus Ma'hadi pertama kali diterbitkan pada tahun 2017 dan di tahun yang sama sempat dicetak dua kali.
Dalam setahun, penjualannya di Aceh mencapai lima hingga enam ribu eksemplar. Ia bahkan bekerja sama dengan dua rekannya: Ust. Fakhruddin Lahmuddin untuk versi Arab dan Fadhil Ahmadi untuk versi Inggris. Namun karena ukuran buku kecil, kedua bahasa itu akhirnya dipisahkan.
Dan kami juga menemukan bahwa banyak pesantren yang menggunakan kamus Ma'hadi ini sebagai rujukan belajar bahasa seperti Dayah Darul Ihsan, Ruhul Islam Anak Bangsa dan Insan Qur'ani yang menjadi pelanggan tetap serta masih banyak pesantren lainnya.
Akan Lahirkan Kamus Digital
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi beliau juga memiliki niat untuk menyusun Kamus Ma'hadi versi digital agar mudah diakses tapi saat ini belum memungkinkan mengingat belum ada partner yang amanah yang bisa diajak kerja sama, dia memprediksikan bahwa Kamus Ma'hadi versi digital ini akan terealisasikan 10 tahun kedepan. Semoga niat ini terwujud ya.
Karang Buku Lain
Selain menulis kamus, Ust. Heri juga melahirkan karya lain, yakni buku “Khulasah Ilmu Nahwu Wadhih Maa’niha wa I’rabiha”, ringkasan dari empat jilid kitab nahwu klasik menjadi satu buku tipis agar mudah dipahami santri.
Ide ini muncul karena beliau melihat santri yang kesusahan memahami dasar-dasar nahwu yang sudah dipelajari dan apa kaitan dari setiap judulnya yang membuat mereka susah memahami bab selanjutnya.
Adapun tulisan lainnya yang beliau terbitkan ada Ma'hadi versi besar yang sedang diberhentikan produksinya karena ditemukan beberapa kesalahan pada isinya di beberapa tempat dan sedang dalam perevisian yang akan dipublikasikan kembali pada tahun ajaran baru.
Sisa produk yang sudah tercetak di bagikan secara gratis pada santri akhir, dengan tujuan memperbaiki kesalahan yang ada.
"Dua Minggu lalu baru saja saya mengumpulkan mereka untuk sama-sama mengoreksi kesalahan pada kamus tersebut, mereka di wajibkan membawa alat tulis masing-masing," ujarnya.
Pencipta Lagu
Beliau juga menciptakan lagu-lagu untuk santri Oemar Diyan yang kini dapat didengar melalui kanal YouTube Oemar Diyan Song. Meski sempat ditawari tampil di televisi nasional, beliau menolak dengan alasan ingin tetap fokus di dunia pendidikan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.