Hasil Tes Urine Positif Konsumsi Narkoba, AKBP Hartono Dicurigai Sebagai Bandar
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan hasil ini diketahui dari tes urine yang bersangkutan.
SERAMBINEWS.COM - Setelah sebelumnya mengumumkan hasil tes urine AKBP Hartono hasilnya negatif, kini Mabes Polri meralat pernyataannya dan memastikan eks Wakil Direktur Narkoba Polda Kalimantan Barat positif mengonsumsi narkoba.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan hasil ini diketahui dari tes urine yang bersangkutan.
Meski begitu, ia mengatakan pihaknya masih perlu membuktikan keterlibatan Hartono dalam kasus ini, apakah sebagai pengguna atau bandar.
"Tes urine positif," ujar Setyo di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018).
"Tapi kita harus membuktikan apakah dia pengguna atau bandar, itu harus ada pembuktian lebih lanjut," sambungnya.

Baca: Ini Penjelasan Darwati Soal Dokumen yang Ditemukan KPK di Rumahnya
Baca: Satker Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) 1 Aceh Temui Haji Uma, Ini yang Disampaikan
Hingga kini, pemeriksaan masih dilakukan untuk menghimpun informasi terkait alasannya mengonsumsi barang haram itu.
"Iya masih diproses. Belum tahu motifnya," kata Setyo.
Lebih lanjut, mantan Wakabintelkam ini menyesalkan perbuatan Hartono yang menghancurkan kariernya sendiri di kepolisian.
Ia pun mengimbau anggota Polri lainnya menjadikan kasus Hartono sebagai pengalaman berharga.
Anggota Korps Bhayangkara diminta memahami dan menyadari konsekuensi bila melibatkan diri dalam tindak pidana narkoba.
"Wakil direktur narkoba, sudah tahu di perlintasan gitu diperiksa, kenapa dia bawa gitu. Ampun deh itu. Dia menghancurkan kariernya dia. Polisi tidak perlu orang-orang yang bernarkoba. Narkoba itu merugikan semuanya," ungkapnya.
"Tentu ini pelajaran sangat berharga. Jangan sekali-sekali ada anggota yang mencoba-coba menggunakan narkoba. Karena pimpinan akan keras. Kepada anggota masyarakat yang menggunakan saja keras, apalagi pada anggota sendiri, kita akan lebih keras," pungkasnya.
Baca: Satker Badan Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) 1 Aceh Temui Haji Uma, Ini yang Disampaikan
Baca: Dewan Desak Inspektorat Pidie Audit Dana Desa Rp 627 Miliar, Ternyata Ini Masalahnya
AKBP Hartono, tertangkap membawa serbuk putih diduga sabu sekitar 23,8 gram saat tiba di Bandar Udara (Bandara) Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), di Tangerang, Banten, Sabtu (28/7/2018).
AKBP Hartono ditangkap petugas Aviation Security (Avsec) di Terminal 1 A Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Direktur Narkoba Polda Kalimantan Barat Kombes Purnama Barus mengatakan Hartono terbang ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan di Bareskrim Polri.
"Iya yang bersangkutan ke Jakarta itu dari Jumat (26/7), dia ada pelatihan manajemen penyidikan elektronik di Bareskrim," ujar Barus.
Senior Manager Of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno Hatta, Febri Toga Simatupang menceritakan kronologi penangkapan AKBP Hartono pada Sabtu, 28 Juli 2018.
Baca: Sehari Bupati Aceh Tamiang Letakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid dan Musalla
Baca: 15 Hari Dipenjara Akibat Salah Tangkap, Pria Ini Dapat Kompensasi Rp 50 Miliar
Menurut Febri, sesuai manifest penerbangan, AKBP Hartono berangkat dari Surabaya, Jawa Timur menuju Kendari dengan mengunakan pesawat Lion Air JT -722.
Hartono dan penumpang lainnya transit di Bandara Soekarno-Hatta.
Saat memasuki Terminal 1A, Hartono menjalani pemeriksaan (body search) oleh Avsec di Security Check Point (SCP) 1. Dalam pemeriksaan tersebut, petugas mendapatkan senjata api (senpi).
AKBP Hartono pun mengaku anggota Polri dan menjabat sebagai Wadirkrimum Polda Kalimantan Barat.
Petugas kemudian meminta Hartono untuk melaporkan kepemilikan senpi itu.
Saat kembali menjalani pemeriksaan di Security Check Point (SCP) 2, petugas menemukan satu paket sabu yang disembunyikan oleh oknum polisi itu.
"Waktu SCP 1 udah tahu, pertama bawa senjata mau laporan dan diperiksa lagi di SCP dua. Di situ baru ketahuan bawa serbuk putih diduga sabu di kantong belakangnya," ujar Febri saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin(30/7/2018).
Baca: Staf Steffy Burase Mangkir dari Pemeriksaan KPK
Baca: Viral Bentuk Tanda Tangannya yang Aneh, Pria ini Mendadak Tenar di Media Sosial
Febri mengatakan, setelah menemukan paket sabu-sabu yang diperkirakan seberat 23,8 gram itu, pihaknya segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menyerahkan AKBP Hartono.
"Kami langsung serahkan ke polisi. Dia cuma sendiri, satu orang aja," ujar Febri
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian langsung mencopot jabatan Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda AKBP HT usai tertangkap tangan membawa serbuk putih diduga sabu sekitar 23,8 gram.
Pencopotan ini dilakukan Kapolri melalui Surat Telegram Nomor ST/1855/VII/KEP./2018 yang dikeluarkan pada Sabtu (28/7/2018) dan ditandatangani Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Kapolri Irjen Pol Arief Sulistyanto.
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono membenarkan kasus yang tengah membelit anggotanya itu.
“Iye,” ujar Kapolda singkat membalas pesan WhatsApp Tribun, Minggu (29/72018) malam.
Baca: Demi Bertarung Pada Pileg 2019, Tujuh Datok, Satu Mukim dan Satu Sekdes di Tamiang Mengundurkan Diri
Baca: Digadang-gadang Jadi Cawapres, Kekuatan Ustaz Somad dan Salim Segaf Bisa Dongkrak Prabowo
Jenderal bintang dua ini memastikan tak akan tebang pilih dalam penegakan hukum, termasuk jika anggota Polda Kalbar terlibat kasus narkotika.
“Saya selaku Kapolda terkait kejahatan Narkoba, siapapun yang berafiliasi dan bersindikasi termasuk dijajaran kami, dengan tindakan tegas akan kami proses sebagaimana aturan hukum yang berlaku,” tegas Kapolda.
Penangkapan terhadap AKBP HT juga dibenarkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal.
"Oknum AKBP H tersebut sudah dicopot dari jabatannya dan kita proses pelanggaran kode etik profesinya dan proses pidananya," kata Brigjen M Iqbal.
Iqbal mengatakan, pihaknya akan menindak tegas oknum yang terlibat dalam kasus Narkoba atau pidana lain.
Polri komitmen untuk memberikan reward and punishment.
"Polri Tegas pada oknum anggota Polri yang melakukan pelanggaran atau pidana apapun," tegas Iqbal.
Baca: Darwati Diperiksa Terkait Dokumen yang Ditemukan KPK di Rumahnya
Baca: Abu Kuta Krueng dan Abu Tanjong Peusijuek Jamaah Haji Pidie Jaya, Ini Jamaah Tertua dan Termuda
Iqbal menambahkan, HT saat ini sudah diamankan oleh tim Propam Mabes Polri.
Tim Propam Mabes Polri akan menindak AKBP HT sesuai prosedur.
"Yang bersangkutan sudah kami amankan dan diperiksa di Divisi Propam Mabes Polri," imbuhnya.
Mengutip surat telegram Kapolri, AKBP HT kini ditempatkan sebagai perwira menengah (Pamen) Yanma Polri dalam rangka pemeriksaan.
Dalam surat telegramnya, Kapolri juga memerintahkan Kapolda Kalbar untuk segera menghadapkan AKBP HT ke kesatuan yang baru untuk dilakukan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan.
Dihubungi terpisah, Asisten SDM Kapolri Irjen Pol Arief Sulistyanto memastikan akan menindak tegas anggota Polri yang terlibat dalam peredaran narkotika.
Arief sapaan akrabnya menegaskan, anggota Polri yang terlibat Narkoba akan ditindak tegas, tidak hanya dicopot dari jabatannya namun juga akan diajukan tindak pidana.
"Bukan hanya dicopot tapi juga diajukan ke pidana. Ini bentuk tindakan tegas pimpinan Polri terhadap anggota yang terlibat penyalahgunaan Narkoba," ujar Arief kepada Tribun.
Arief menegaskan, dirinya sendiri tidak akan segan-segan menindak para anggota Polri yang terlibat penyalahgunaan narkoba.
Siapapun, dan apapun jabatannya, akan mendapatkan perlakuan yang sama.
Ia juga mengatakan, hal tersebut bukan omongan semata tetapi sudah ia buktikan saat dirinya menjabat sebagai Kapolda Kalbar.
Arief menindak tegas para anggota Polri yang terjerat kasus narkoba, yang saat itu ia tindak AKP Sunardi dan AKBP Ida Endri.
"Sikap serupa sudah dilakukan saat saya (menjabat) Kapolda Kalbar. Sudah saya tindak seperti contoh pada kasus AKP Sunardi dan AKBP Ida Endri," tukas Jenderal bintang dua ini.
Baca: Tak Lulus Uji Baca Alquran, Bacaleg di Pijay Ini Mengaku Didiskriminasi dan Lapor ke Panwaslu
Baca: Simpel, Begini Cara Video Call 4 Orang dengan WhatsApp
Informasi terbaru, AKBP Hartono tertangkap tangan membawa narkoba oleh pihak keamanan Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (28/72018), diduga karena tidak menggunakan prosedur yang benar.
''Menurut keterangan dia (AKBP Hartono) ke Jakarta dalam rangka menjalankan tugas, tetapi sebenarnya tidak, dan tanpa izin datang ke sana,'' kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Nanang Purnomo di Pontianak, Senin.
Ia menjelaskan, hasil pemeriksaan sementara, AKBP Hartono beralasan membawa barang bukti yang diuji laboratorium di Jakarta, tetapi tanpa adanya surat tugas.
''Sehingga dia (AKBP Hartono, yang sebelumnya menjabat sebagai Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar) tidak bisa mempertanggungjawabkan terkait sabu-sabu yang dibawanya, dan sekarang sedang dilakukan pemeriksaan di Mabes Polri,'' ungkapnya.
Nanang menambahkan, semula AKBP Hartono akan melakukan uji laboratorium terhadap sabu-sabu tersebut ke Jakarta. Namun sebelumnya ia mampir dulu ke rumahnya di Kendari, Sulawesi Tenggara.
''Dia mau melakukan uji laboratorium hari ini (Senin-red), karena dia berangkat Jumat (27/7), maka menyempatkan diri dulu ke rumah keluarganya di Kendari,'' katanya.
Kabid Humas Polda Kalbar menambahkan, pak Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono juga menyatakan, baru mengenal AKBP Hartono tersebut, sehingga belum mengetahui lebih jauh rekam jejaknya.
''Sebelum menjabat sebagai Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar, AKBP Hartono pernah menjabat sebagai kapolres di daerah Sulawesi, tetapi saya tidak mengetahui secara pasti,'' kata Nanang.
''Yang jelas, menurut dia, Polda Kalbar belum menemukan catatan buruk tentang AKBP Hartono.Selama enam bulan menjalankan tugas di Polda Kalbar, kami masih belum menemukan catatan buruknya,'' katanya.
''Apabila terbukti bersalah maka akan dilakukan proses hukum sesuai ketentuan yang ada,'' katanya.
Sebelumnya, Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono menyatakan, AKBP Hartono dicopot sebagai Wadir Reserse Narkoba Polda Kalbar sebagaimana tertuang dalam surat Telegram Kapolri No ST/1855/VII/2018, tanggal 28 Juli 2018.
Ia mengatakan, bahwa AKBP Hartono sudah dimutasi untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. ''Upaya tersebut sebagai dukungannya dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba,'' katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul AKBP Hartono Dicurigai Sebagai Bandar Usai Hasil Tes Urine Positif Konsumsi Narkoba