Jadi Mendikbud, Gaji Nadiem Makarim Kurang dari 1 Persen Nilai Sahamnya di Gojek

Jika dihitung-hitung secara kasar, gaji dan tunjangan yang diperoleh Nadiem kurang dari satu persen nilai sahamnya di Gojek.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO) 

Total gaji dan tunjangan yang diterima setiap menteri tiap bulannya bisa mencapai Rp 18.648.000.

Akan tetapi, masih ada tunjangan-tunjangan lain yang besarannya berkisar antara Rp 100 juta - Rp 500 juta.

Belum lagi ditambah tunjangan berupa rumah dan kendaraan dinas, serta jaminan kesehatan.

Jumlah pendapatan/gaji yang diterima Nadiem sebagai menteri itu sama dengan menteri-menteri lain di kabinet Indonesia Maju.

Awal Mula Nadiem Makarim Mendirikan GoJek

Nadiem Anwar Makarim resmi menjadi Menteri Pendidikan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Pria berusia 35 tahun ini paling dikenal sebagai pendiri GoJek, perusahaan startup yang kini telah berstatus sebagai decacorn.

Pada masa-masa awal perkenalan GoJek ke masyarakat di awal 2015 lalu, Nadiem sempat menceritakan awal inspirasinya mendirikan layanan ride sharing berbasis sepeda motor itu.

Nadiem mengaku sebagai pengguna setia ojek.

Jasa transportasi roda dua tersebut menjadi andalannya dalam menembus macet lalu lintas Jakarta.

"Saya punya mobil, tapi saya tinggal di rumah saja," kata Nadiem dalam wawancara dengan jurnalis Kompas.com Oik Yusuf pada tahun 2015 lalu.

Lantaran sering naik ojek, Nadiem yang lulus dari jurusan bisnis, Universitas Harvard, AS, ini pun menjadi akrab dengan pengendara ojek langganannya.

Dari obrolan-obrolan sepanjang perjalanan, dia mengetahui seluk-beluk perjuangan tukang ojek.

"Dia kerja 14 jam, dari jam 8 pagi sampai 10 malam tidak ketemu anak istri. Itu pun cuma dapat penumpang 4 kali dalam sehari," ujarnya.

Merasa prihatin dengan nasib para tukang ojek, dia kemudian berusaha melakukan sesuatu.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved