Jadi Mendikbud, Gaji Nadiem Makarim Kurang dari 1 Persen Nilai Sahamnya di Gojek
Jika dihitung-hitung secara kasar, gaji dan tunjangan yang diperoleh Nadiem kurang dari satu persen nilai sahamnya di Gojek.
Kemudian berdirilah PT GoJek Indonesia.
Perusahaan yang didirikan Nadiem bersama rekannya Michaelangelo Moran ini memiliki produk berupa layanan "ojek panggilan" GoJek.
Dengan menjadi perantara yang menghubungkan para pengendara ojek dan pelanggan, Nadiem berharap GoJek bisa membantu kedua belah pihak yang terlibat dalam jasa transportasi ojek tersebut.
Hal ini dilandasi pula oleh pengamatannya bahwa dalam bisnis ojek terdapat semacam "inefisiensi pasar".
"Sering kali saat tidak dibutuhkan ada banyak (ojek) yang nongkrong, ketika butuh malah tidak ada," katanya.
Dari call center jadi pakai aplikasi
Usaha GoJek sebenarnya telah dirintis sejak 2011, tetapi baru pada awal 2015 perusahaan Nadiem dkk itu meluncurkan aplikasi mobile pemesanan ojek untuk smartphone Android dan iPhone.
Order ojek pun menjadi lebih mudah dibanding sebelumnya ketika GoJek mengandalkan call center untuk menghubungkan pelanggan dengan pengendara ojek.
"Dulu itu, untuk cari pengendara yang available saja lamanya bisa 15 menit lewat call center karena ditelepon satu per satu. Nah, sekarang 'manusia' di tengah sudah dihilangkan sehingga bisa dipercepat," ujar Nadiem.
Cukup pesan lewat aplikasi, pengendara GoJek terdekat pun akan menghampiri calon penumpang dalam hitungan menit karena aplikasi ini turut dilengkapi kemampuan location service berbasis GPS.
Pelanggan bisa memantau posisi pengendara yang menanggapi order, sementara pengendara bisa melihat order yang masuk serta lokasi pemesan untuk kemudian ditanggapi.
Selain transportasi penumpang, GoJek juga menyediakan jasa lain seperti pengiriman barang serupa kurir dan shopping, termasuk pembelian makanan yang saat ini sudah akrab dan banyak dipakai oleh pengguna.
Nadiem berharap GoJek nantinya bisa membantu semua penumpang ojek dalam menggunakan transportasi andalannya.
Para tukang ojek pun tak perlu mangkal lagi karena cukup mengandalkan pesanan yang masuk dari smartphone.
"Inilah the power of informal economy. Apa pun yang informal selalu bisa ditingkatkan dengan teknologi," pungkas Nadiem.